Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Kemenag Bekali Instruktur Nasional PKB Madrasah dengan Keterampilan LMS

Kemenag Bekali Instruktur Nasional PKB Madrasah dengan Keterampilan LMS

ACEHSIANA.COM, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) membekali para Instruktur Nasional untuk program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di Madrasah dengan keterampilan mengunakan Learning Management System (LMS). Pelatihan yang berlangsung di Yogyakarta, 28 – 30 September 2023 ini diikuti oleh 50 instruktur nasional.

LMS merupakan perangkat lunak yang khusus dirancang untuk melakukan distribusi, membuat, dan melakukan pengaturan terhadap konten pembelajaran.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani mengingatkan bahwa tugas instruktur nasional cukup berat dalam membina guru madrasah. Karenanya, dibutuhkan integritas, profesionalitas, dan inovasi.

“Seorang instruktur nasional setelah ditetapkan harus memiliki komitmen menjalankan tugasnya membina para guru sesuai ruang lingkup tugasnya,” ujar Ramdhani.

Menurutnya, keterbatasan ketersediaan anggaran sering menjadi kendala dalam melaksanakan tugas. Namun, adanya integritas dan profesionalitas seorang instruktur nasional, keterbatasan tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak bergerak demi “investasi”-nya untuk peradaban melalui pendidikan.

Ramdhani juga mengingatkan pentingnya inovasi berkelanjutan.

“Seorang pendidik yang berhenti dari berinovasi, pada hakikatnya ia telah mati sebelum kematian yang sebenarnya,” sebut Ramdhani.

Kepala Subdit Bina GTK MA/MAK Kemenag Anis Masykhur menambahkan, pelatihan instruktur nasional digelar untuk membekali para peserta supaya familiar menggunakan LMS untuk pelaksanaan PKB Guru Madrasah.

“Peningkatan Kompetensi guru melalui PKB yang nantinya akan diselenggarakan oleh pokja guru 100% berbasis LMS,” ucap Anis.

Menurutnya, dengan mengaca pada fenomena “gulung tikar”-nya para pedagang yang “fanatik” mempertahankan model usaha luring, maka seyogyanya pendidikan pada madrasah harus tetap meningkatkan atau mempertahankan pola daring.

“Minimal blended learning, menggabungkan model daring dan luring,” kata tegas Anis.

Tindak lanjut pelatihan ini adalah instruktur nasional akan mendampingi para fasilitator PKB Guru di level provinsi dan daerah. Pola penyiapan melalui pelatihan ini diharapkan akan mengurangi masa antrian guru untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan peningkatan kompetensi guru.

Peserta pelatihan instruktur nasional menyambut baik pelatihan ini. Mereka mengaku mendapatkan banyak pengetahuan dan keterampilan baru terkait penggunaan LMS.

Dengan dibekali keterampilan menggunakan LMS, diharapkan para instruktur nasional dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih baik dan profesional. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas guru madrasah dan kualitas pendidikan madrasah secara keseluruhan. (*)

Editor: Darmawan