Acehsiana.com – Bireuen – Pesantren Ramadan di sekolah sudah menjadi kegiatan rutin tahunan Pemerintah Aceh. Dalam kegiatan pesantren Ramadhan siswa dibekali dengan pendidikan keagamaan seperti ilmu Fiqih, Qur’an dan Hadits, sejarah kebudayaan Islam.
Tahun ini kejaksaan Bireuen ikut mengisi kegiatan pesantren Ramadan dengan memberi penyuluhan hukum kepada sejumlah santri dan santriwati di SMAN 1 Jeumpa Rabu 5/4/2023
Kepala Kejaksaan Negeri Bireuen Munawal Hadi SH MH diwakili oleh Kasi Intel Abdi Fikri SH mengisi kegiatan pesantren Ramadan di SMAN 1 Jeumpa dengan memberi penyuluhan hukum kepada santri dan santriwati. Kasi Intel Abdi Fikri meminta para santri dan santriwati mengenali hukum dan jauhi hukuman.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kerjasama antara Dinas Pendidikan Aceh dengan Kejaksaan Tinggi Aceh yaitu Jaksa Masuk Sekolah (JMS) dan Seleksi Duta Pelajar Sadar Hukum.
Kegiatan Jaksa masuk sekolah di SMAN 1 Jeumpa dibuka oleh KTU Cabdin Bireuen Drs. Jamaludin MSi.
Dalam arahan Jamaludin menyampaikan, JMS merupakan Jaksa Masuk Sekolah. Kegiatan ini adalah kegiatan rutin Jaksa masuk ke sekolah untuk memberikan penerangan tentang hukum.
Abdi Fikri SH menyampaikan tujuannya, tujuan dari jaksa masuk sekolah adalah agar siswa mempunyai bekal dasar dasar penegakan hukum, dengan motto “Kenali hukum jauhi hukuman”. Kata Abdi Fikri kasi Intel Kejaksaan Negeri Bireuen dihadapan para santri pesantren Ramadan Rabu 5/4/2023
Abdi Fikri menjelaskan kenapa masih banyak pemakai narkoba dimasyarakat bahkan dikalangan pelajar pun sudah mulai terindikasi memakai narkoba. Hal ini karena tidak tahu akibat dari perbuatannya itu, padahal pemakai narkoba itu jadi stres bahkan gila juga bertentangan dengan ajaran agama.
Bila kita acuh atau tidak mau tahu efek dari narkoba akan berhadapan dengan penegakan hukum, maka kita sangat mudah dipengaruhi kata kasi Intel.
Lebih lanjut, untuk itu pelajari dasar dasar hukum agar tidak mudah terjerat hukum. Hindari dari pengaruh narkoba kalian akan selamat dunia akhirat kata Abdi Fikri yang didampingi Kasubsi Intel Kejaksaan Popo Saragih.
