ACEHSIANA.COM – BIREUEN – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireue Meminta guru harus merdeka dalam mengajar. Hal ini disampaikan pad pembukaan kegiatan in house training pada program Sekolah Menengah Kejuaraan Pusat Keunggulan (SMKPK) bagi guru SMKN 1 Jeunieb di Aula Selanga SMKN 1 Jeunieb pada Rabu, 18/10/2023.
Narasumber dalam kegiatan ini Guru SMKN 1 Jeunieb yang telah mengikuti Pelatihan Daring sebagai Komite Pembelajaran yang diselenggarakan oleh BBPPMVP BBL Medan sejak tanggal 20-30 September 2023.
Guru peserta In House Training (IHT) ini, diberikan materi diantaranya tentang Struktur Kurikulum SMK PK, Prinsip Pembelajaran, serta Modul Perangkat Ajar dan Literasi Digital lapor Fery Irawan selaku kepala sekolah SMKN 1 Jeunieb kepada Kacabdin.
Abdul Hamid S.Pd., M.Pd menyampaikan harapan kepada seluruh peserta kegiatan, “Dengan terpilihnya SMKN 1 Jeunieb sebagai SMK PK Tahun 2023, dapat menjadi sekolah rujukan bagi sekolah lain serta perlu melakukan pengimbasan ke sekolah lain untuk mendorong peningkatan kualitas dan kinerja SMK di sekitarnya.
Lebih lanjut Hamid, SMK PK, memiliki kapasitas dan kompetensi yang mumpuni namun tetap harus ditingkatkan kompetensi guru melalui pelatihan dan pendampingan. Kepala sekolah, pengawas sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, guru BK, perwakilan guru kejuruan dan perwakilan guru umum harus diberikan pelatihan pembelajaran dengan paradigma baru pada Pelatihan Komite Pembelajaran yang sejalan dengan kurikulum merdeka kata Kacabdin Bireuen.
Selanjutnya, komite pembelajaran akan menyamakan persepsi dan meningkatikan pemahaman seluruh guru dan tenaga kependidikan dalam mengimplementasikan pembelajaran dengan paradigma baru melalui pelaksanaan In House Training (IHT) di satuan pendidikan masing-masing sehingga lahir ide ide cemerlang dalam pembelajaran dan inilah yang disebut merdeka mengajar.
Mari kita membangun mutu pendidikan dengan menghadirkan paradigma baru di setiap ruang kelas agar siswa menyenangi pelajaran yang pada akhirnya akan lahir generasi muda cerdas, berakhlak dan bebas berinovasi dalam berkarya tutup Hamid.