ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Tepat pada pukul 20.40 WIB, Sabtu (7/9) malam, jenazah ulama kharismatik Aceh, almarhum Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau yang lebih dikenal sebagai Tu Sop, tiba di Masjid Raya Baiturrahman (MRB), Banda Aceh.
Kedatangan jenazah disambut dengan penuh takzim oleh ribuan jamaah yang telah menunggu sejak usai Shalat Magrib, dengan melantunkan shalawat Nabi Muhammad SAW.
Begitu tiba di halaman Masjid Raya, jenazah Tu Sop disambut langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr Drs Safrizal ZA MSi, yang hadir untuk menerima jenazah ketika diturunkan dari ambulans.
Suasana di Masjid Raya Baiturrahman saat itu terasa penuh kesyahduan, diiringi lantunan shalawat yang menggema dari ribuan jamaah yang berdesak-desakan ingin memberi penghormatan terakhir kepada ulama besar tersebut.
Jamaah yang sebelumnya duduk di dalam masjid spontan berdiri serentak saat rombongan yang membawa jenazah memasuki area masjid.
Gema shalawat semakin membahana ketika jenazah Tu Sop dibawa menuju samping mimbar masjid, menambah keharuan yang dirasakan oleh semua yang hadir.
Rasa duka mendalam atas kepergian ulama kharismatik tersebut menyatu dengan syahdu lantunan shalawat yang terus berkumandang di dalam masjid.
Di pintu selatan Masjid Raya, jamaah saling berdesakan untuk bisa masuk ke dalam masjid dan mengatur saf shalat jenazah.
Mereka berlomba-lomba ingin memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Tu Sop, sosok ulama yang sangat dihormati dan dicintai di Aceh.
Almarhum dikenal sebagai seorang ulama dengan ilmu yang mendalam serta ketokohan yang luar biasa, terutama dalam memimpin Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) sebagai ketua pengurus besarnya.
Sebelumnya diberitakan, Tu Sop meninggal dunia di Jakarta pada Sabtu pagi (7/9). Jenazah almarhum diterbangkan dari Jakarta menuju Banda Aceh sekitar pukul 17.00 WIB menggunakan pesawat.
Setibanya di Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, jenazah langsung dibawa ke Masjid Raya Baiturrahman, memenuhi permintaan masyarakat yang ingin turut menshalati jenazah ulama besar tersebut di masjid kebanggaan Aceh ini.
Ribuan jamaah dari berbagai penjuru Aceh terus berdatangan untuk ikut menshalati jenazah Tu Sop, menunjukkan betapa besar penghormatan masyarakat Aceh kepada almarhum.
Sosok yang begitu dihormati tidak hanya karena ilmu dan kealimannya, tetapi juga karena dedikasinya dalam mengayomi umat dan mendidik generasi muda Aceh.
Kepergian Tu Sop meninggalkan duka yang mendalam, tidak hanya bagi masyarakat Aceh tetapi juga bagi dunia Islam secara umum.
Namun, warisan keilmuannya akan terus hidup di hati masyarakat Aceh dan generasi penerus yang dibimbingnya selama hidup.
Setelah dishalati di Masjid Raya Baiturrahman, jenazah almarhum akan dimakamkan di Komppleks Dayah Babussalam Al-Aziziyah, Jeunib pada Minggu (8/9). (*)
Editor: Darmawan