Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

IGI Aceh Timur Gelar Workshop Deep Learning, Dorong Transformasi Nyata di Kelas

IGI Aceh Timur Gelar Workshop Deep Learning, Dorong Transformasi Nyata di Kelas

ACEHSIANA.COM, Idi – Dalam upaya mendorong transformasi pendidikan yang lebih relevan, kontekstual, dan berdampak langsung di ruang kelas, Ikatan Guru Indonesia (IGI) Daerah Kabupaten Aceh Timur menggelar Workshop Implementasi Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) di Aula SMA Negeri 1 Idi Rayeuk, Rabu (30/7).

Kegiatan ini diikuti oleh 85 guru dan kepala sekolah dari jenjang SD, SMP, hingga SMA yang berasal dari berbagai kecamatan di Aceh Timur.

Antusiasme peserta sangat tinggi, terbukti dari jumlah pendaftar yang melebihi target hanya dalam beberapa hari sejak pendaftaran dibuka.

Ketua IGI Daerah Kabupaten Aceh Timur, Faisal, S.T., M.Pd., menyampaikan bahwa workshop ini merupakan langkah konkret dalam menjawab tantangan pendidikan abad ke-21, di mana guru dituntut tidak hanya sebagai penyampai materi, tetapi sebagai perancang pengalaman belajar yang mampu mengembangkan critical thinking, problem solving, serta kreativitas peserta didik.

“Pendekatan deep learning mampu menghadirkan proses belajar yang tidak hanya bermakna, tetapi juga aplikatif dalam kehidupan nyata. Ini bukan sekadar pelatihan, tetapi langkah nyata menuju transformasi sistemik di ruang-ruang kelas,” ujar Faisal.

Ia juga menambahkan bahwa workshop ini merupakan bagian dari agenda besar IGI untuk memperkuat kompetensi guru dalam menghadapi perubahan zaman.

“Kami ingin guru-guru menjadi pemantik perubahan. Pembelajaran mendalam adalah fondasi agar siswa kita tak hanya pintar secara akademik, tapi juga cakap berpikir, peduli lingkungan, dan mampu menyelesaikan masalah nyata di sekitarnya,” tambahnya.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Timur, Muslim. Z., S.Pd., M.Pd., yang memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif IGI Aceh Timur.

“Kami menyambut baik kegiatan ini karena sangat sejalan dengan arah kebijakan pendidikan nasional. Pembelajaran mendalam adalah kebutuhan mutlak saat ini. Guru harus menjadi agen perubahan. IGI telah mengambil peran strategis dalam hal ini. Saya katakan, IGI itu seperti Yamaha – semakin di depan,” ungkap Muslim.

Ia menekankan pentingnya peran organisasi profesi guru yang mampu menghadirkan inovasi nyata dan tidak sekadar melakukan kegiatan seremonial.

“Kita butuh organisasi guru yang menyentuh kebutuhan riil di kelas. Dinas tentu akan mendukung penuh setiap langkah yang berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran,” katanya.

Ketua panitia kegiatan, Muliati, S.Pd., M.M., mengungkapkan bahwa tingginya minat guru menjadi bukti semangat belajar yang luar biasa.

“Bahkan ada peserta yang datang dari daerah terpencil. Ini menunjukkan bahwa guru Aceh Timur haus akan ilmu dan perubahan,” jelasnya.

Workshop ini menghadirkan narasumber utama, Khairuddin, S.Pd., M.Pd., seorang trainer nasional yang dikenal luas dalam bidang model pembelajaran inovatif.

Dalam paparannya, Khairuddin menegaskan bahwa deep learning bukan sekadar strategi, tetapi pendekatan menyeluruh yang menghidupkan pembelajaran.

“Guru harus menciptakan ruang belajar yang dialogis, kontekstual, dan menyenangkan. Saat siswa merasa tertantang sekaligus terlibat, maka proses belajar akan lebih dalam dan membekas,” jelasnya.

Salah satu peserta, Ruswati, S.Pd., dari SDN 3 Julok Rayeuk Utara, menyampaikan kesannya terhadap pelatihan ini.

“Saya benar-benar terinspirasi. Banyak hal baru saya pelajari, terutama dalam membangun suasana kelas yang hidup dan bermakna,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa peserta diajak untuk praktik langsung merancang pembelajaran berbasis proyek dan tema, yang mendorong kolaborasi serta eksplorasi. Kegiatan berlangsung interaktif melalui diskusi, tanya jawab, dan simulasi pembelajaran.

“Setelah menyelesaikan tugas pengembangan rancangan pembelajaran berbasis deep learning yang dinilai langsung oleh narasumber, kami akan menerima sertifikat. Kegiatan ditutup dengan foto bersama sebagai simbol komitmen untuk terus belajar dan bertumbuh,” ujar Ruswati.

Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkala. “Kami ingin IGI Aceh Timur terus menjadi rumah belajar dan ruang kolaborasi bagi para guru. Transformasi pendidikan harus menjadi budaya di setiap sekolah, bukan hanya wacana,” pungkasnya.

Kegiatan ini menandai semangat baru dalam dunia pendidikan Aceh Timur, di mana perubahan tidak lagi ditunggu dari atas, melainkan digerakkan dari kelas-kelas oleh para pendidik yang sadar akan peran strategisnya. (*)

Editor: Darmawan