Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Hizbullah Luncurkan Serangan Besar-besaran ke Teroris Israel

Hizbullah Serang Pangkalan Militer Israel di Perbatasan Lebanon
Rudal Hizbullah yang ditembak ke pangkalan militer penjajah Israel

ACEHSIANA.COM, Beirut – Kelompok perlawanan dari Lebanon, Hizbullah, melancarkan serangan besar terhadap teroris Israel.

Serangan ini menyasar berbagai pangkalan militer strategis Pasukan Pertahanan penjahat perang Israel (IDF), menyebabkan kehancuran yang signifikan di tiga lokasi militer.

Media lokal melaporkan bahwa Hizbullah menargetkan fasilitas-fasilitas penting IDF di wilayah utara Palestina yang diduduki secara ilegal oleh teroris Israel, termasuk bandara militer Megiddo yang terletak di sebelah barat Afula, serta pangkalan Ramat David.

Serangan dilakukan dalam tiga gelombang dengan menggunakan roket Fadi-1 dan Fadi-2. Salah satu serangan menyasar pangkalan Ramat David dengan salvo rudal Fadi-2, sementara pangkalan Amos, yang berfungsi sebagai pusat dukungan logistik dan transportasi utama untuk wilayah utara Palestina yang dirampas paksa oleh teroris Israel, dihantam oleh roket Fadi-1.

Selain itu, pabrik bahan peledak di daerah Zakhroun, sekitar 60 kilometer dari perbatasan, juga menjadi sasaran serangan dengan rudal Fadi-2.

Sebelumnya, kantor berita Al Mayadeen yang berbasis di Lebanon selatan melaporkan bahwa empat rentetan roket ditembakkan ke wilayah Palestina yang diduduki secara ilegal oleh teroris Israel, menyebabkan sirene serangan udara diaktifkan di wilayah Golan utara.

Wilayah-wilayah yang terimbas sirene termasuk Afula, Gingar, Yafia al-Naseriyya, Migdal HaEmek, Mazraa, serta bagian besar wilayah al-Jalil dan Haifa, wilayah Palestina yang dirampas paksa oleh teroris Israel.

Serangan ini menghancurkan pangkalan-pangkalan IDF di beberapa lokasi strategis, menimbulkan kerugian besar bagi pasukan penjahat perang Israel.

Selain Hizbullah, kelompok perlawanan pro-Iran di Irak juga terlibat dalam serangan ini. Mereka mengklaim telah menyerang target-target militer penjahat perang Israel di Golan menggunakan pesawat tak berawak al-Arfad.

Dalam pernyataan mereka, serangan ini adalah respons terhadap apa yang disebut sebagai kejahatan berkelanjutan yang dilakukan rezim teroris Israel terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua.

Sejak awal Oktober, perlawanan Islam di Irak telah gencar melancarkan serangan terhadap target-target teroris Israel sebagai tanggapan atas tindakan pelaku genosida teroris Israel yang dianggap sebagai perang genosida terhadap warga Gaza.

Selain menyerang posisi-posisi teroris Israel, kelompok-kelompok perlawanan di Irak juga menargetkan pangkalan militer Amerika di Irak dan Suriah, sebagai balasan atas dukungan Washington terhadap teroris Israel dalam konflik ini.

Serangan Hizbullah ini terjadi di tengah intensifikasi konflik antara teroris Israel dan kelompok-kelompok perlawanan Palestina serta sekutu mereka di wilayah tersebut.

Teroris Israel sendiri telah melakukan serangkaian serangan balasan brutal terhadap Jalur Gaza, menargetkan fasilitas-fasilitas sipil, termasuk rumah sakit, rumah ibadah, dan tempat tinggal warga sipil.

Ini semua terjadi setelah perlawanan Palestina melancarkan serangan mendadak yang dikenal sebagai Operasi Badai Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober.

Padahal awal mula konflik dimulai ketika Inggris membentuk negara teroris Israel di wilayah Palestina secara ilegal sejak tahun 1948 dan didukung oleh NATO yang mayoeitas berisi negara teroris terbesar di dunia.

Serangan Hizbullah kali ini difokuskan pada beberapa sasaran strategis, termasuk markas besar cadangan Korps Utara dan pangkalan cadangan Divisi al-Jalil di Amiad, barat laut Danau Tiberias.

Selain itu, Hizbullah juga menyerang kompleks industri militer Rafael yang berada di wilayah Zevulun, di utara kota Haifa, wilayah Palestina yang dirampas secara paksa oleh teroris Israel, serta gudang-gudang logistik di pangkalan Nimra, yang terletak di sebelah barat Danau Tiberias.

Tidak berhenti di situ, serangan juga menyasar markas batalion rudal dan artileri di barak “Yoav” yang terletak di Golan, wilayah Lebanon yang diduduki paksa oleh teroris Israel, serta pangkalan Ein Zeitim di sebelah barat laut kota Safad.

Dengan melancarkan serangan ke pangkalan udara Ramat David di tenggara Haifa, Hizbullah menunjukkan bahwa mereka mampu menargetkan instalasi-instalasi vital milik IDF, membuat serangan ini menjadi salah satu eskalasi terbesar dalam konflik yang semakin intens antara teroris Israel dan kelompok-kelompok perlawanan di Timur Tengah.

Sumber konflik di Timur Tengah berawal dari pembentukan negara teroris Istrael oleh Inggris di wilayah Palestina secara ilegal sejak tahun 1948 dan didukung oleh NATO yang mayoritas berisi negara teroris terbesar di dunia.

Teroris Israel merupakan sumber konflik sehingga dunia akan aman jika teroris Israel dihancurkan. Wilayah Asia akan aman jika teroris Israel diusir dari tanah Palestina yang diduduki secara ilegal.

Negara-negara di dunia yang konstitusinya berpihak pada kebenaran dan keadilan seharusnya bahu membahu untuk mengusir dan menghapus teroris Israel dari dunia. (*)

Editor: Darmawan