Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Harga Gabah di Abdya Anjlok

 


Bulog Blangpidie Pertanyakan Anjloknya Harga Gabah di Abdya, Petani Mengeluh Rugi

ACEHSIANA.COM | BLANGPIDIE  – Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Blangpidie, Nurul Irandasari, mengaku heran dengan kabar anjloknya harga gabah di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Pasalnya, berdasarkan pemantauan Bulog, harga gabah di daerah tersebut sejauh ini masih tergolong stabil.

“Kami juga bingung kenapa bisa harga gabah tiba-tiba anjlok. Informasi terakhir yang kami terima, harga gabah masih di kisaran Rp 6.800 hingga Rp 7.000 per kilogram,” kata Nurul kepada wartawan, Jumat (29/8/2025).

Nurul menegaskan, tim Bulog secara rutin melakukan pemantauan harga di lapangan. Ia juga menyebutkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah saat ini ditetapkan Rp 6.500 per kilogram. “Harga itu selalu kami pantau setiap saat. Sampai informasi terakhir, belum ada penurunan signifikan,” ujarnya.

Namun kondisi berbeda dirasakan petani. Pada musim panen raya tahun ini, harga gabah kering panen di tingkat petani justru jatuh tajam. Dari sebelumnya Rp 8.000 per kilogram, kini hanya tersisa Rp 6.400.

Mar, seorang petani di Desa Rumoh Panyang, Kecamatan Kuala Batee, mengaku terpukul dengan kondisi ini. Menurutnya, biaya produksi mulai dari pupuk, pestisida, hingga tenaga kerja semakin tinggi, sementara harga jual panen tidak mampu menutup modal.

“Kalau harga terus rendah seperti ini, kami bukannya untung malah rugi. Sebagian besar petani juga masih punya utang modal,” keluh Mar.

Melimpahnya produksi saat panen raya ditambah lemahnya daya serap pasar disebut memperparah situasi. Akibatnya, harga gabah semakin tertekan dan membuat petani berada di posisi sulit.

Para petani pun mendesak pemerintah segera turun tangan. Mereka berharap ada intervensi melalui penyerapan gabah oleh Bulog, stabilisasi harga, hingga kebijakan distribusi yang berpihak pada petani.

“Kalau tidak segera diatasi, semangat petani bisa turun. Bagaimana mau menanam lagi kalau hasil panen malah bikin rugi,” tambah Mar