Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Hamid Hipnotis 1.800 Mahasiswa Baru FKIP USK dengan Pesan Ilmu dan Karakter

Acehsiana.com – Banda Aceh, – Suasana megah Gedung AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala (USK) mendadak hening pada Sabtu (16/8/2025) pagi. Ribuan mahasiswa baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) duduk rapi, menunggu giliran pembicara yang akan mengisi sesi motivasi dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (Pakarmaru) tahun akademik 2025/2026.

Tiba-tiba, seorang sosok sederhana menaiki panggung. Tanpa jas mewah atau gaya resmi yang kaku, ia hanya mengenakan pakaian biasa dengan senyum ramah. Dialah Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd., alumni Diploma II PGSD FKIP USK sekaligus lulusan Pascasarjana USK yang kini dikenal luas sebagai pendidik, penulis, dan motivator pendidikan.

Tak butuh waktu lama, Hamid langsung menguasai panggung megah itu. Dengan gaya khasnya yang sederhana, lugas, dan penuh energi, ia mampu “menghipnotis” sekitar 1.800 mahasiswa baru. Gelak tawa, decak kagum, hingga keheningan yang khidmat bergantian terdengar saat Hamid berbicara. Mahasiswa seolah larut dalam cerita empirik yang ia sampaikan.

Dua Pesan Penting untuk Calon Guru

Di hadapan ribuan calon guru masa depan itu, Hamid menekankan dua pesan utama yang menurutnya akan menjadi bekal berharga sepanjang perjalanan mereka di dunia pendidikan.

Pertama, soal ilmu. Hamid meminta mahasiswa baru untuk memanfaatkan masa kuliah dengan sebaik-baiknya guna mengumpulkan ilmu pengetahuan. “Simpan teori-teori yang kalian pelajari di kampus. Itu semua adalah bekal yang akan sangat berguna ketika kalian menjadi guru kelak,” ujarnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa dunia nyata pendidikan jauh lebih kompleks daripada teori yang didapatkan di kelas. “Ketika kalian memasuki ruang kelas, berhadapan dengan puluhan siswa dengan karakter yang beragam, di situlah ujian besar dimulai. Jika tidak dipersiapkan dengan bekal ilmu yang cukup, kalian akan kesulitan. Maka jangan sia-siakan waktu kuliah ini,” tegasnya.

Kedua, tentang karakter. Hamid menilai zaman sekarang dan masa depan membutuhkan guru yang bukan hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat. “Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Jika guru hanya mampu mentransfer pengetahuan, itu belum cukup. Yang lebih penting adalah transfer karakter, karena itu yang akan menentukan keberhasilan mendidik,” ujarnya penuh keyakinan.

Menurut Hamid, karakter seorang guru akan menjadi teladan nyata bagi siswa. Ilmu bisa didapat dari buku atau internet, tetapi keteladanan hanya bisa lahir dari pribadi seorang guru yang berkarakter.

Pesan Khusus untuk Mahasiswi

Tak hanya berbicara soal ilmu dan karakter, Hamid juga memberikan pesan khusus kepada mahasiswi. Suasana gedung yang sejak awal ramai mendadak hening saat ia menyampaikan pesan ini.

“Jaga kehormatan kalian sebagai perempuan, karena itu adalah martabat seorang calon guru,” ucapnya dengan nada haru.

Ia menegaskan, kehidupan di perantauan akan berbeda dengan saat masih berada di bawah pengawasan orang tua. “Di sini, tidak ada lagi orang tua yang mengontrol. Hanya diri kalian sendiri, akhlak, dan perilaku kalian yang akan menjadi pengendali. Jangan kecewakan kedua orang tua. Bawa pulang ijazah dan ilmu sebagai hadiah terindah untuk mereka,” katanya disambut tepuk tangan panjang ribuan mahasiswa.

Mahasiswa Terpesona

Penyampaian Hamid yang sederhana namun penuh makna membuat ribuan mahasiswa baru FKIP USK terpesona. Banyak yang mengaku baru kali ini mendengar motivasi yang begitu menyentuh hati.

Salah seorang mahasiswa baru Prodi Pendidikan Matematika, Fadhlan, mengatakan dirinya sangat terinspirasi dengan pesan Hamid. “Biasanya motivasi itu hanya formalitas, tapi kali ini saya merasa benar-benar tersentuh. Pesan tentang ilmu dan karakter membuat saya sadar bahwa menjadi guru itu tanggung jawab besar,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Fitri, mahasiswi baru Prodi PGSD. Ia mengaku meneteskan air mata saat mendengar pesan khusus untuk mahasiswi. “Saya merasa seperti diingatkan langsung oleh orang tua. Saya akan pegang pesan itu sebagai pedoman selama kuliah di sini,” katanya.

Sosok Inspiratif

Bagi sebagian orang, nama Abdul Hamid mungkin sudah tidak asing lagi. Ia dikenal sebagai alumni FKIP USK yang konsisten berkiprah di dunia pendidikan. Selain aktif sebagai pendidik, ia juga menulis berbagai karya dan kerap diundang menjadi pembicara dalam seminar maupun forum pendidikan.

Kehadirannya di Pakarmaru FKIP USK 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa alumni bisa memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter mahasiswa baru. Hamid tidak hanya berbicara teori, melainkan membagikan pengalaman nyata yang relevan dengan dunia kependidikan.

Momentum Penting

Kegiatan Pakarmaru FKIP USK 2025 diikuti oleh sekitar 1.800 mahasiswa baru dari berbagai program studi. Kehadiran Hamid sebagai alumni inspiratif dianggap menjadi momentum penting dalam menanamkan nilai-nilai dasar bagi calon guru.

Pesan yang disampaikan tidak hanya berhenti di gedung AAC Dayan Dawood, tetapi diharapkan akan menjadi bekal yang terus hidup dalam diri mahasiswa hingga mereka benar-benar terjun menjadi pendidik.

Seorang dosen FKIP USK yang turut hadir, Dr. Khairunnisak, mengapresiasi kehadiran Hamid. “Apa yang disampaikan beliau sangat relevan dengan kebutuhan guru masa kini. Ilmu dan karakter adalah dua hal yang harus berjalan seimbang. Saya berharap mahasiswa baru benar-benar memegang pesan ini,” ujarnya.

Bekal Masa Depan

Kisah Hamid di panggung Pakarmaru FKIP USK bukan sekadar motivasi sesaat, melainkan sebuah pengingat bahwa menjadi guru bukanlah profesi biasa. Guru adalah penentu masa depan bangsa, dan untuk itu dibutuhkan ilmu yang luas serta karakter yang kuat.

Pesan Hamid menutup pertemuan itu dengan kesan mendalam: “Ingatlah, menjadi guru bukan hanya tentang mengajar di kelas. Lebih dari itu, kalian adalah pembentuk karakter generasi. Dan itu hanya bisa dilakukan jika kalian sendiri berkarakter.”

Ribuan mahasiswa berdiri memberi tepuk tangan panjang. Sebuah penghormatan untuk seorang alumni yang berhasil menghidupkan semangat dan menanamkan harapan baru bagi masa depan pendidikan.

Tim Acehsiana.com