Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Guru SD di Kecamatan Rikit Gaib Dilatih Pendekatan Digital dengan Kearifan Lokal

ACEHSIANA.COM. BLANGKEJEREN – Puluhan guru Sekolah Dasar Negeri SD Rikit Gaib Kabupaten Gayo Lues dilatih pendekatan digital dengan kearifan lokal.

Hal itu dilakukan sebagai upaya memperkuat literasi peserta didik melalui pendekatan digital yang berakar pada kearifan lokal.

Kegiatan pelatihan bertajuk “Optimalisasi Chromebook dalam Kegiatan Literasi di Sekolah Dasar Berbasis Kearifan Lokal Gayo,” berlangsing di SD Negeri 1 Rikit Gaib, beberapa hari lalu.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gayo Lues, Dra Juraida MM kepada media ini, Rabu (2/7/2025) dalam sambutan saat membuka kegiatan mengatakan, ia sangat mendukung terhadap pelatihan yang dilaksanakan dengan hasil yang positif ini.

“Kami menyambut baik inisiatif kegiatan ini, karena sejalan dengan upaya penguatan literasi digital yang berbasis karakter dan budaya. Pendidikan tidak boleh tercerabut dari akar lokalnya,” ujar Juraida.

Katanya, pelatihan ini diikuti oleh guru-guru sekolah dasar dari berbagai satuan pendidikan di Kecamatan Rikit Gaib.

Dijelaskannya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan perangkat Chromebook sebagai media pembelajaran literasi, sekaligus mengintegrasikan nilai-nilai lokal Gayo dalam proses pendidikan dasar.

Juraida menyebutkan, narasumber dalam kegiatan ini yakni, Dr. Bunga Mulhayati MPd, Dosen Universitas Samudra yang membawakan materi tentang pemanfaatan Chromebook untuk literasi berbasis konteks budaya Gayo.

Kepala SD Negeri 1 Rikit Gaib, Muhammad Isya menyampaikan, apresiasinya atas terlaksananya kegiatan ini.

“para guru yang menjadi peserya sangat antusias, karena pelatihan ini tidak hanya mengenalkan teknologi pendidikan, tetapi juga membumikan kembali budaya Gayo dalam pembelajaran sehari-hari,” ungkap M.Isa.

Ia menuturkan, sesi pelatihan mencakup materi teknis penggunaan Chromebook, penyusunan konten literasi digital berbasis cerita rakyat Gayo, serta praktik langsung membuat bahan ajar interaktif yang bisa diakses siswa melalui perangkat digital.

Kemudian, pelatihan ini juga menekankan pada prinsip pembelajaran berdiferensiasi dan kontekstual.

“Para guru tampak antusias mengikuti setiap sesi, terutama ketika mempraktikkan pembuatan konten,” kata M.Isa.

Dikatakannya, dalam sesi akhir, guru-guru peserta pelatihan melakukan kolaborasi Menyusun cerita “Putri Pukes” yang dikemas secara interaktif dalam google docs yang telah disediakan.

Dengan adanya pelatihan ini samvungnya, diharapkan para guru mampu menjadi agen transformasi pembelajaran yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga mampu menanamkan nilai-nilai lokal dalam semangat pendidikan abad ke-21.(*)