ACEHSIANA.COM, Lhokseumawe – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, melantik Sayuti Abubakar dan Husaini sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe, Senin (17/2).
Pelantikan tersebut berlangsung khidmat dan dihadiri oleh berbagai pejabat daerah serta tokoh masyarakat.
Dalam pidatonya, Gubernur yang akrab disapa Mualem itu menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh pembangunan di Kota Lhokseumawe.
Ia menekankan bahwa tidak akan ada perantara atau hambatan antara Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi dalam mewujudkan kemajuan di daerah tersebut.
“Sebagaimana kita janjikan pada masa kampanye, maka tidak ada perantara dan hijab antara Wali Kota dan Gubernur untuk membangun Kota Lhokseumawe,” ujar Mualem.
Lebih lanjut, Mualem optimistis bahwa Lhokseumawe akan kembali meraih kejayaan seperti masa lalu ketika kota ini dijuluki sebagai kota petrodolar.
Ia juga yakin dengan kerja sama dan program yang tepat, kemiskinan di kota tersebut dapat berkurang secara signifikan.
“Kita yakin kemiskinan akan sirna di Lhokseumawe dan kembali menjadi petrodolar seperti dulu,” tambahnya.
Mualem mengungkapkan bahwa sejumlah investor telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe. Jika investasi tersebut terealisasi, ia meyakini angka pengangguran di kota ini dapat ditekan.
Selain itu, Pemerintah Aceh juga berencana membeli kapal ferry roro sebagai sarana ekspor komoditas alam Aceh ke Penang, Malaysia.
Kapal tersebut nantinya akan beroperasi dari Pelabuhan Krueng Geukuh untuk meningkatkan perdagangan dan perekonomian daerah.
Lebih lanjut, cadangan gas yang ditemukan di lepas pantai Aceh Utara dan Lhokseumawe oleh Mubadala Energy juga disebutnya sebagai potensi ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat.
Bahkan, menurut Mualem, kekayaan gas alam Aceh bisa berkontribusi besar dalam menyelesaikan masalah utang Indonesia.
“Cadangan gas di Aceh lebih banyak dibandingkan di Timur Tengah, bahkan kekayaan gas alam Aceh bisa melunasi utang Indonesia,” tegasnya.
Wali Kota Minta Janji Bantuan Rp100 Miliar
Sementara itu, Wali Kota Lhokseumawe yang baru dilantik, Sayuti Abubakar, meminta dukungan dari Gubernur Aceh untuk membangun kembali kota tersebut.
Salah satu permintaannya adalah realisasi janji kampanye Mualem untuk mengucurkan dana provinsi sebesar Rp100 miliar bagi pembangunan Kota Lhokseumawe.
“Kami ingin menyelesaikan pembangunan Masjid Islamic Center Lhokseumawe yang sudah dibangun sejak tahun 2001,” kata Sayuti.
Selain itu, Sayuti juga meminta agar Pelabuhan Krueng Geukuh ditingkatkan statusnya menjadi pelabuhan nasional.
Menurutnya, jika pelabuhan tersebut diaktifkan secara maksimal, maka akan membawa dampak ekonomi yang luas bagi kota dan masyarakat Lhokseumawe.
Selain itu, ia juga mengajukan permohonan agar kepemilikan Rumah Sakit Arun yang saat ini dimiliki oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dapat diserahkan kepada Pemerintah Kota Lhokseumawe.
Ia menilai bahwa pengelolaan rumah sakit ini oleh pemerintah daerah akan lebih efektif dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Sayuti juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim pemenangan dan masyarakat yang telah memberikan dukungan hingga akhirnya ia dan Husaini terpilih sebagai pemimpin baru Kota Lhokseumawe.
Ia berjanji akan bekerja sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat dan memastikan setiap kebijakan yang dibuat berpihak kepada rakyat.
“Kami siap bekerja untuk masyarakat Lhokseumawe,” tutupnya. (*)
Editor: Darmawan