ACEHSIANA.COM, Blangkejeren – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, secara resmi melantik Suhaidi dan Maliki sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gayo Lues untuk periode 2025-2030.
Pelantikan ini berlangsung dalam Rapat Paripurna DPRK Gayo Lues yang digelar di Gedung DPRK Gayo Lues pada Minggu (16/2).
Dalam sambutannya, Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, mengucapkan selamat kepada Suhaidi dan Maliki atas amanah baru yang mereka emban.
Mualem menekankan bahwa kepercayaan masyarakat harus dijaga dengan kerja nyata serta program pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
“Kepercayaan masyarakat ini harus dijaga dengan baik. Tugas yang diemban bukanlah tugas yang ringan. Kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat harus dijawab dengan kerja nyata dan program-program pembangunan untuk kepentingan rakyat,” ujar Mualem.
Lebih lanjut, Mualem memberikan arahan kepada Suhaidi dan Maliki agar menjaga keharmonisan hubungan eksekutif dan legislatif demi memperkuat pemerintahan daerah. Ia juga menekankan pentingnya pembinaan aparatur sipil negara (ASN) agar lebih profesional dalam melayani masyarakat.
“Mari kita ubah mindset dari ‘dilayani’ menjadi ‘melayani’ dan pastikan para ASN bekerja dengan profesionalisme tinggi,” tambahnya.
Selain itu, Gubernur Aceh menegaskan pentingnya koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Gayo Lues dan Pemerintah Aceh agar pembangunan berjalan sesuai rencana.
Mualem mendorong keterlibatan akademisi dalam penyusunan program pembangunan agar lebih terukur dan berdampak positif bagi masyarakat.
Mualem juga menegaskan pentingnya peran serta pengusaha lokal dalam pembangunan daerah guna menciptakan nilai tambah serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa kesuksesan pembangunan tidak terlepas dari dukungan masyarakat Gayo Lues.
“Saya harap Bupati dan Wakil Bupati Gayo Lues dapat bekerja keras dan menjaga hubungan baik dengan seluruh elemen masyarakat. Dukungan doa dari ulama dan masyarakat akan sangat berarti bagi keberhasilan program-program yang dijalankan,” katanya.
Sebagai bagian dari agenda kerja, Suhaidi dijadwalkan mengikuti kegiatan di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 21-28 Februari 2025. Wakil Bupati Maliki akan menghadiri penutupan acara tersebut bersama Presiden pada 28 Februari 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Mualem juga mengungkapkan rencana peningkatan ekspor hasil alam Aceh, termasuk kopi dan kakao, ke Penang, Malaysia.
Mualem menjelaskan bahwa pemerintah sedang menyiapkan jalur ekspor langsung guna meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan petani.
“Kami sedang merencanakan jalur ekspor langsung ke Penang. Di sana, ada pasar yang sangat potensial untuk produk-produk hasil alam kita. Kami berharap dapat memfasilitasi petani dan pengusaha lokal untuk mengirimkan produk mereka ke pasar internasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Suhaidi dalam pidatonya menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur Aceh atas kehadiran dan pelantikan mereka.
Suhaidi juga mengapresiasi pelaksanaan Pilkada yang berlangsung damai serta peran Komisi Independen Pemilihan (KIP) dalam penyelenggaraan pemilihan.
Salah satu prioritas utama Suhaidi dan Maliki adalah pembangunan infrastruktur, khususnya memperlancar akses antara Gayo Lues dan Aceh Tamiang. Ia menegaskan komitmen mereka untuk merealisasikan janji kampanye tersebut.
“Alhamdulillah, doa masyarakat diijabah, dan kami akan segera merealisasikan janji tersebut,” ujarnya.
Selain itu, Suhaidi menyoroti pemanfaatan sumber daya alam untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Suhaidi menyebutkan bahwa sekitar 27 persen wilayah Gayo Lues adalah lahan budidaya yang dapat dimanfaatkan untuk sektor pertanian. Pemerintahannya berencana mengembangkan kebun kopi, kakao, tembakau, dan jagung.
“Salah satu program prioritas kami adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam. Kami akan fokus pada pengembangan kebun kopi, kakao, tembakau, dan jagung. Pada tahun 2026, kami juga akan mewajibkan setiap ASN memiliki kebun kopi seluas 1 hektar,” kata Suhaidi.
Suhaidi juga menegaskan bahwa seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di Gayo Lues harus menggunakan plat nomor kendaraan yang sesuai dengan wilayah setempat untuk memastikan pajak kendaraan masuk ke daerah tersebut.
Lebih lanjut, ia menyoroti tantangan geografis Gayo Lues yang sering mengalami tanah longsor dan kerusakan jalan.
Untuk itu, ia mengusulkan pemindahan UPT PUPR dari Aceh Tenggara ke Gayo Lues guna mempercepat perbaikan infrastruktur jalan.
Pelantikan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk mantan Menteri Perdagangan Agus Supramanto, anggota DPR RI Irmawan dan Muslim Ayyub, serta sejumlah pejabat Pemerintah Aceh seperti Plt. Sekda Aceh Muhammad Diwarsyah, Kapolres Gayo Lues, Dandim Gayo Lues, dan Kepala Dinas Pangan Aceh Surya Rayendra. (*)
Editor: Darmawan