Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Goresan Ayah. Perjalanan Melihat Medan Juangmu

Oplus_131104

Pena Ayah

Sabtu pagi, 17 Mei 2025, arloji di pergelangan tangan menunjukkan pukul 11.49, menandai hari yang semakin mendekati siang. Dengan semangat yang menggebu, aku dan istri tercinta melangkah menuju kabin pesawat, duduk berdampingan di kursi 9B dan 9A. Di sebelahku, mamakmu tampak tersenyum penuh haru.

Penerbangan kami kali ini bersama Super Jet Flight IU 993 menuju Bogor, transit di Bandara Soekarno-Hatta. Butuh waktu sekitar dua jam lima puluh menit untuk sampai di tujuan. Waktu yang sering kali terasa membosankan bagi sebagian orang, namun bagiku, perjalanan ini adalah ruang refleksi. Sambil menikmati deru mesin pesawat, jemariku sibuk menari di atas layar ponsel, menuliskan setiap rasa yang melintas di pikiran.

Di saat sebagian besar penumpang memilih untuk memejamkan mata, aku lebih memilih larut dalam tulisan. Jemari tangan kiri dan kananku beriringan menekan tombol demi tombol huruf pada keyboard layar ponsel. Rasanya, setiap kata yang muncul menggambarkan kegembiraan dan rasa syukur yang begitu besar.

Kali ini, perjalanan kami terasa lebih istimewa. Kami akan menghadiri sebuah momen puncak dari perjuangan panjang anak pertama kami, yang telah berjuang selama satu setengah tahun jauh dari kampung halaman untuk menimba ilmu di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). Sebuah perjalanan akademis yang mengisi inspirasi dan mimpi besar di benaknya.

Sebenarnya, ia telah mempersembahkan gelar Sarjana Pertanian kepada kami dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Wisuda itu, sayangnya, tidak sempat digelar secara meriah karena pandemi COVID-19 yang melanda dunia, termasuk Nusantara. Aktivitas dibatasi, perayaan pun tertunda, namun semangat belajarnya tak pernah padam.

Di tahun yang sama, ia melanjutkan perjuangan akademisnya ke Institut Pertanian Bogor (IPB), sebuah keputusan yang penuh tekad dan keberanian. Dan hari ini, aku dan mamanya berada di sini, terbang jauh dari tanah kelahiran untuk menyaksikan langsung momen istimewa itu: wisuda gelar Master Pertanian untuknya.

Kebahagiaan ini bukan hanya miliknya, tapi milik kami semua, milik sekeluarga, dan juga milik ketiga adiknya yang turut bangga melihat langkah besarnya. Senyum dan doa mengiringi setiap langkahnya di atas panggung wisuda, menyaksikan ia menerima simbol perjuangan akademis yang penuh arti.

“Selamat atas wisuda gelar Master untukmu,” ucapku pelan namun penuh makna. Kata-kata itu menjadi untaian doa terbaik di hari yang begitu istimewa ini. Perjalanan melihat medan juangmu adalah kisah inspiratif yang akan kami kenang selamanya.

Lambung pesawat pada Sabtu 17/5/2025 oleh Abdul Hamid SPd MPd.