ACEHSIANA.COM, Lhoksukon – Komunitas Belajar Guree Matangkuli Belajar (Gemar) di SMA Negeri 1 Matangkuli kembali menyelenggarakan In House Training (IHT) pada Selasa (29/7).
Kegiatan ini dilaksanakan di luar jam sekolah dan menjadi bagian dari upaya peningkatan kompetensi guru di awal semester, khususnya dalam mengoptimalkan peran kegiatan kokurikuler dalam penguatan karakter siswa.
Kepala SMA Negeri 1 Matangkuli, Khairuddin, selaku narasumber, menjelaskan bahwa perubahan kebijakan kurikulum melalui Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 memberikan ruang lebih luas bagi penguatan kokurikuler.
Tidak hanya melalui model kolaboratif lintas mata pelajaran seperti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), tetapi juga melalui gerakan karakter seperti 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH) dan kegiatan pembinaan lainnya yang relevan dengan kebutuhan siswa.
“Optimalisasi kokurikuler sangat penting karena menjadi jembatan antara intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan ini dapat memperkuat pembentukan karakter siswa secara nyata,” ujar Khairuddin.
Ketua Komunitas Belajar Gemar, Roslaini, menyebut bahwa kegiatan ini memberikan pencerahan baru bagi para guru, terutama dalam memahami makna pembelajaran berbasis proses, bukan semata-mata pada hasil produk.
Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan kokurikuler yang tepat akan menghindarkan sekolah dari bias implementasi, seperti yang kerap terjadi dalam praktik P5 sebelumnya yang lebih menonjolkan aspek prakarya dibanding pembentukan karakter.
Roslaini menambahkan bahwa hasil dari IHT ini turut merumuskan arah kegiatan kokurikuler tahun ajaran ini di SMA Negeri 1 Matangkuli.
Kelas X akan difokuskan pada pelaksanaan Gerakan 7 KAIH, kelas XI melalui pendekatan kolaboratif antarguru, dan kelas XII diarahkan pada pembimbingan karya ilmiah siswa.
Kegiatan IHT ini menunjukkan keseriusan SMA Negeri 1 Matangkuli dalam membangun budaya pembelajaran yang selaras dengan perubahan kebijakan kurikulum serta kebutuhan karakter abad 21 di lingkungan pendidikan. (*)
Editor: Darmawan