Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Enam Narasumber Tampil Dalam Pelatihan Menulis Karya Tulis Ilmiah Guru se-Aceh

Enam Narasumber Tampil Dalam Pelatihan Menulis Karya Tulis Ilmiah Guru se-Aceh

ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Pelatihan Menulis Karya Tulis Ilmiah untuk Pengembangan Diri Angkatan II guru se-Aceh, pada hari terakhir, Rabu (3/4/2024), menampilkan enam narasumber, yaitu Jon Darmawan dan Baihaqi di ruang C, Yarmen Dinamika-Faisal di ruang B, dan Kairuddin-M. Ikbal di ruang A.

Dari pantau acehsiana.com, dalam pelatihan yang diselenggarakan balai guru penggerak (BGP) Provinsi Aceh itu, keenam narasumber membahas tentang teknik reportase dan menulis berita.

Selain itu, ada pula teknis menulis karya ilmiah akademik, karya ilmiah populer, dan teknis menulis opini dan features.

Tak kalah pentingnya, ada juga tentang plagiarisme, sitasi, dan paraprase dalam karya tulis ilmiah, penjelasan tentang karya-karya bergenre fiksi dan non-fiksi.

Jon Darmawan saat penyampaian materi mengatakan, menulis berita, sangat mudah. Cukup memakai rumus standar berdasarkan elemen 5W1H.

Jika unsur 5 W + 1 H sudah terpenuhi atau terjawab, kata Darmawan maka sebuah berita sudah bisa ditulis.

Darmawan menguraikan, pengertian detail 5W1H, adalah: Who (siapa), siapa-siapa saja yang terlibat dalam kejadian atau peristiwa, umpanya; pelaku, korban, pemeran utama, lembaga, organisasi, dan sebagainya.

What (apa): peristiwa apa yang terjadi, kejadiannya apa, acaranya apa?

When (kapan): kapan kejadiannya? Ini unsur waktu yang biasa ditulis dalam bentuk hari dan tanggal.

Where (di mana): di mana kejadiannya? Ini tentang lokasi atau tempat acara.

Kemudian Why (kenapa) : kenapa peristiwa itu terjadi? Apa penyebabnya, apa latar belakangnya, apa tujuannya, mengapa itu dilakukan, dan sebagainya.

How (bagaimana): proses kejadiannya atau suasana peristiwa; apa saja acaranya, siapa saja pembicaranya, bagaimana jalannya aksinya.

“Secara sederhana teknik menulis berita hanya menyusun unsur 5W1H. Kalau telah lengkap, berita sudah jadi,” tegas Darmawan.

Ditambahkan, biasanya menulis berita, dimulai dengan unsur who atau what, diikuti unsur where dan when, kemudian why dan how di alinea berikutnya.

Kesemua materi yang disampaikan secara bergantian oleh narasumber, sangat menarik, dan gamblang. Sehingga peserta terlihat sangat antusias mengikutinya.

Ketika berlangsung sesi diskusi dan tanya jawab, peserta banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan menyangkut praktik penulisan, cara mengembangkan kalimat, paragraf dan penggunaan diksi.

Bahkan, ketika pembedahan karya tulis yang dihasilkan selama pelatihan, peserta dengan animo yang tinggi mengikutinya dengan serius dan seksama.

Salah seorang peserta Zulfadli dari SMA Negeri 1 Jeunieb mengatakan, ia mengikuti pelatihan diutus oleh Cabang Dinas Pendidikan Bireuen.

Semulanya, kata Zulfadli, ia tidak tertarik mengikuti materi pelatihan, tetapi begitu diikutinya, ia menjadi tertarik. Apalagi, karya tulis saya sempat dibedah dalam forum pelatihan guru se-Aceh itu.

“Saya banyak mendapatkan ilmu kepenulisan dalam pelatihan ini dan ilmu itu sangat bermanfaat menunjang karier saya sebagai guru,” pungkas Zulfadli.

Pelatihan Menulis Karya Tulis Ilmiah untuk Pengembangan Diri Angkatan II Guru se-Aceh yang berlangsung sejak 1-4 April 2024, ditutup pejabat dari BGP Provinsi Aceh. (*)

Kontributor: Sadri Ondang Jaya

Editor: Ami