Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Dukung Program Makan Gratis Prabowo, Kementan Impor 1 Juta Sapi Perah

Dukung Program Makan Gratis Prabowo, Kementan Impor 1 Juta Sapi Perah

ACEHSIANA.COM, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) berencana melibatkan pihak swasta dalam mengimpor satu juta sapi perah guna mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Program ini dirancang untuk meningkatkan gizi masyarakat melalui distribusi susu kepada 82,9 juta penerima di seluruh Indonesia.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa pihak swasta akan berperan aktif dalam pelaksanaan impor sapi perah ini, sedangkan pemerintah akan menjamin legalitasnya.

“Impor sapi nanti yang melakukan adalah swasta, kita sinergi, tapi mengupayakan semua legalitas untuk impor,” ujar Amran di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/9).

Namun, Amran masih enggan mengungkapkan lebih banyak detail mengenai jumlah sapi perah yang akan diimpor maupun negara asalnya.

Ia mengatakan bahwa saat ini Kementan masih dalam tahap perencanaan, termasuk penentuan lahan, jumlah sapi yang akan diimpor, serta mitra usaha yang akan terlibat.

“Nanti tunggu saja. Kami masih merencanakan lahannya, kita siapkan dengan baik. Gini, tentukan lahan, menentukan jumlah sapi yang diimpor, kemudian menentukan pengusahanya. Kemudian sumber asal-usul sapi,” jelasnya.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menyebutkan bahwa proses importasi sapi perah ini akan dilakukan dalam kurun waktu lima tahun ke depan, hingga 2029.

“Jumlahnya 1 juta untuk lima tahun ke depan. Kita upayakan dari swasta semua,” kata Agung di Kompleks Parlemen, Jumat (6/9).

Agung mengungkapkan bahwa sapi perah yang akan diimpor sebagian besar berasal dari Australia, meskipun Kementan juga sedang mempersiapkan regulasi untuk memungkinkan importasi sapi dari Brasil.

“Saat ini masih dari Australia dulu, tapi kita sedang proses untuk negara baru, setelah revisi kedua PP 4 diselesaikan. Dari Brasil,” ungkap Agung.

Ia menjelaskan bahwa Australia hanya mampu menyediakan sekitar 100.000 ekor sapi per tahun, sehingga Brasil dipandang sebagai alternatif yang lebih potensial, mengingat negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan impor hingga 1 juta ekor sapi per tahun.

Oleh karena itu, pemerintah membuka opsi baru untuk mendatangkan sapi selain dari Australia.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah bertujuan untuk mendistribusikan susu kepada 82,9 juta penerima.

Program ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan susu secara signifikan. Agung Suganda menjelaskan bahwa kebutuhan susu tahunan akan bertambah sekitar 4 juta ton di luar kebutuhan normal yang saat ini mencapai 4,4 juta ton per tahun.

Dengan adanya program MBG, total kebutuhan susu di Indonesia diprediksi mencapai 8,5 juta ton pada tahun 2029.

“Hitungan kita di tahun 2029 itu sekitar 8,5 juta (ton),” kata Agung.

Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa program MBG berjalan lancar dan kebutuhan susu terpenuhi melalui peningkatan jumlah sapi perah di dalam negeri.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan, terutama dalam hal gizi masyarakat, serta mendukung pertumbuhan sektor peternakan di Indonesia.

Dengan melibatkan swasta dan mempersiapkan impor sapi perah dalam skala besar, Kementan optimis dapat mendukung pemenuhan kebutuhan susu nasional sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. (*)

Editor: Darmawan