ACEHSIANA.COM, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menegaskan kepada pemerintah bahwa guru bukanlah beban negara, melainkan investasi krusial bagi generasi muda. Dalam pernyataannya hari ini, Huda meminta pemerintah untuk memperjuangkan kepastian status dan kenaikan gaji bagi para pendidik di Indonesia.
“Jika negara masih melihat pengeluaran untuk pendidik sebagai beban, bukan investasi, maka upaya meningkatkan kualitas guru dan kesejahteraan mereka akan terhambat,” ujar Huda dalam keterangannya hari ini.
Dia menyebut beberapa indikasi yang menunjukkan pandangan negatif terhadap guru sebagai beban. Selama hampir 12 tahun terakhir, pemerintah melakukan moratorium pengangkatan guru sebagai PNS. Upaya untuk mengangkat guru honorer menjadi PPPK juga terhambat.
“Responsifnya pemerintah daerah dalam sertifikasi guru menjadi indikator jika guru dianggap beban, bukan investasi untuk SDM berkualitas,” tambahnya.
Menurut Huda, pandangan negatif ini menghambat peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam upaya mengejar kualitas pendidikan negara tetangga seperti Singapura atau Malaysia, sulit jika guru masih bergelut dengan masalah kebutuhan dasar.
“Dengan anggaran pendidikan mencapai 20 persen dari APBN, harusnya bisa menjadi solusi masalah kesejahteraan guru. Namun, anggaran tersebut belum sepenuhnya untuk fungsi pendidikan,” ujarnya.
Huda menegaskan bahwa anggaran yang besar seharusnya dapat menjadi solusi untuk kesejahteraan guru jika mereka menjadi prioritas kebijakan. Hal ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah kualitas SDM pendidik di Indonesia. (*)
