Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Dijamin Piagam PBB, Rusia Dukung Serangan Iran ke Israel

Iran Menargetkan Situs Militer Israel dalam Serangan Balasan
Serangan balasan Iran atas kejahatan perang Israel

ACEHSIANA.COM – Di panggung global, hubungan antara negara-negara sering kali kompleks dan penuh dengan nuansa. Hal ini terutama terlihat dalam kasus ketegangan antara Iran dan Israel, dua negara yang memiliki sejarah panjang konflik dan persaingan.

Di tengah-tengah ini, Rusia muncul sebagai pemain kunci dalam Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sering kali mengambil posisi yang menentang dominasi Barat dan menawarkan perspektif alternatif terhadap isu-isu internasional.

Ketika Iran mengambil tindakan pembalasan terhadap Israel, banyak mata tertuju pada Dewan Keamanan PBB untuk melihat bagaimana mereka akan merespons. Rusia, sebagai anggota tetap dengan hak veto, memiliki pengaruh signifikan atas keputusan yang diambil.

Dukungan Rusia terhadap Iran dalam kasus ini menunjukkan keinginan untuk menegakkan prinsip-prinsip kedaulatan dan non-intervensi, yang merupakan pilar penting dari Piagam PBB.

Rusia telah lama menjadi pendukung kuat dari solusi diplomatik dan penyelesaian damai konflik, dan sikapnya dalam kasus ini konsisten dengan pendekatan tersebut. Dengan menekankan pentingnya menghormati kedaulatan negara dan norma-norma internasional,

Rusia menantang narasi yang sering didorong oleh kekuatan Barat dan mencari untuk menyeimbangkan kekuatan dalam diskusi global.

Ketegangan di Yerusalem, terutama selama bulan suci Ramadan, telah menambah lapisan lain pada konflik ini. Akses terbatas umat Islam ke tempat-tempat suci telah menimbulkan kekhawatiran internasional dan menyerukan tindakan yang lebih inklusif dan menghormati hak-hak keagamaan.

Dalam konteks yang lebih luas, Rusia telah menentang penggunaan veto oleh AS terhadap rancangan resolusi yang bertujuan untuk mengakhiri pertumpahan darah di Jalur Gaza.

Ini menunjukkan kesediaan Rusia untuk menantang status quo dan mendorong untuk pendekatan yang lebih adil dan berimbang dalam menangani konflik internasional.

Kasus ini menyoroti pentingnya Dewan Keamanan PBB sebagai forum untuk dialog dan negosiasi. Meskipun sering kali terhambat oleh politik kekuasaan dan kepentingan nasional, Dewan Keamanan tetap menjadi tempat di mana negara-negara dapat berkumpul untuk menyelesaikan masalah secara damai.

Peran Rusia, dalam hal ini, adalah contoh bagaimana negara-negara dapat menggunakan pengaruh mereka untuk mendukung prinsip-prinsip internasional dan mendorong solusi yang lebih adil dan berkelanjutan. (*)

Editor: Darmawan