Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

CEO ChatGPT Sebut Guru Sebaiknya Berdaptasi dengan Teknologi Saat Ini

CEO ChatGPT Sebut Guru Sebaiknya Berdaptasi dengan Teknologi Saat Ini
CEO OpenAI atau ChatGPT, Sam Altman (doc. trendradars.com)

ACEHSIANA.COM, Jakarta – CEO OpenAI atau ChatGPT, perusahaan dibalik alat artificial intelligence (AI), Sam Altman menyebutkan bahwa guru sebaiknya beradaptasi dengan teknologi saat ini. Hal itu disampaikan Sam di hadapan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, pada Rabu (14/6) di Jakarta.

Sam berkunjung untuk membahas teknologi AI. Mendikbudristek Nadiem, meminta Sam untuk menyampaikan pandangannya tentang perkembangan AI dalam sistem pendidikan.

“Banyak guru yang ketakutan dan khawatir karena penilaian kuantitas dan kualitas dalam proses belajar-mengajar akan tertantang dengan kehadiran teknologi ini. Secara personal menurut saya sistem pendidikan memang seharusnya beradaptasi, tapi bagaimana tanggapan Anda?” tanya Nadiem.

Sam menjelaskan bahwa sistem pendidikan memang akan berubah secara dramatis. Perubahan ini akan terus terjadi seiring teknologi terus berkembang. Jika melihat sejarah, setiap perubahan memang membuat orang-orang khawatir.

“Hal ini memang pernah terjadi sebelumnya. Banyak orang yang khawatir apa yang akan terjadi. Bisa kita lihat seperti temuan kalkulator dan search engine Google,” ujar Sam.

Dikatakan Sam bahwa karena perubahan terus terjadi, maka kita perlu menerima teknologi baru, seperti ChatGPT. Anggaplah teknologi ini sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan, kreativitas, dan potensial manusia.

“Setiap murid akan berkembang. Ekspektasi mereka juga meningkat,” sebut Sam.

Sam menambahkan bahwa para guru sebaiknya beradaptasi dengan teknologi saat ini. Jangan terlalu memakai sistem kuno dalam mengajar.

Sam menerangkan bahwa saat ChatGPT pertama kali rilis di Amerika Serikat (AS), banyak guru dan sekolah yang melarangnya. Namun, pada akhirnya, banyak sekolah juga yang tidak melarangnya.

“Mereka melihatnya sebagai kesalahan saat mencoba melarang penggunaan ChatGPT. Akhirnya mereka mengizinkan kembali dan memanfaatkannya dalam seni mengajar. Itu merupakan hal yang sangat berguna menurut saya bagi banyak siswa,” pungkas Sam. (*)

Editor: Darmawan