ACEHSIANA.COM, Takengon – Suasana haru menyelimuti pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-3 Ikatan Guru Indonesia (IGI) Provinsi Aceh yang digelar di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Senin (30/06).
Momen ini menjadi semakin emosional ketika Bupati Aceh Tengah, Drs Haili Yoga MSi., tak kuasa menahan air mata saat mengenang sosok guru yang selalu mendukungnya hingga berhasil menduduki jabatan sebagai kepala daerah.
Dalam sambutannya di hadapan para peserta Muswil, Haili Yoga dengan penuh kehangatan mengucapkan selamat datang kepada seluruh guru yang hadir dari berbagai kabupaten/kota di Aceh.
Ia juga memperkenalkan Takengon sebagai kota berhawa sejuk yang dikenal sebagai penghasil kopi terbaik dunia.
“Selamat datang di Kota Takengon, kota penghasil kopi terbaik di dunia. Belum ke Takengon kalau belum menikmati kopi Gayo. Silakan nikmati juga keindahan Masjid Al-Munawarah dan arung jeram di sisi kota Takengon,” ucap Haili dengan bangga, mengundang tepuk tangan hadirin.
Namun suasana berubah haru saat Haili menceritakan kisah pribadinya bersama seorang guru yang sangat berjasa dalam perjalanan hidupnya.
Ia menuturkan bagaimana sang guru senantiasa mendukung langkah-langkahnya, bahkan saat ia memutuskan maju dalam kontestasi pemilihan bupati.
“Sukses kita hari ini karena guru. Jika suatu saat kita memiliki rezeki berlebih, datanglah kepada guru. Jangan lupakan mereka,” kata Haili sembari menahan isak, mengenang gurunya yang wafat sekitar dua bulan lalu.
Ia mengenang betapa gurunya selalu mendoakan dan menasihati agar tetap rendah hati serta senantiasa bermanfaat bagi orang lain.
“Sebelum saya menjadi bupati, saya selalu datang meminta doa kepada beliau. Guru saya selalu mengajarkan agar tetap rendah hati dan bermanfaat untuk orang lain,” tutur Haili dengan suara bergetar.
Di akhir sambutannya, Haili menegaskan komitmennya mendukung penuh pelaksanaan Muswil IGI Aceh. Ia berharap forum ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran guru sebagai agen perubahan dan penerang masa depan bangsa.
“Guru adalah pelita bagi kita semua,” pungkasnya penuh makna.
Plt. Ketua IGI Provinsi Aceh, Khairul Azmi menekankan pentingnya kolaborasi antara para pendidik dengan pemangku kebijakan daerah. Menurutnya, IGI memiliki visi besar untuk mencerdaskan guru demi kualitas pendidikan Aceh yang lebih maju.
“Visi kami adalah mencerdaskan guru. IGI siap menjadi mitra dalam memajukan kualitas pendidikan di Aceh,” tegasnya.
Khairul juga mengajak seluruh pengurus dan anggota IGI di Aceh untuk terus mempererat kerja sama agar gerakan peningkatan mutu pendidikan tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi menjangkau hingga pelosok-pelosok daerah.
“Kolaborasi adalah kunci agar IGI bisa berdampak nyata,” tambahnya.
Pantauan acehsiana.com, terdapat lima kandidat yang mencalonkan diri menjadi Ketua IGI Wilayah Aceh. Mereka adalah Fitriadi (Sekwil IGI Aceh), Khairul Zami (Plt Ketua IGI Aceh), Qusthalani (Ketua IGI Aceh Utara), Feri Irawan (Ketua IGI Bireuen), dan Muhammad Taufik (Ketua IGI Abdya).
Pemilihan ketua IGI Aceh berlangsung alot hingga harus dilanjutkan pada hari Selasa (1/7) melalui metode musyawarah dan voting jika musyawarah tidak menghasilkan ketua IGI Aceh yang baru.
Turut hadir Kepala BGTK Aceh, Dr Yudi Herman beserta jajaran, unsur Forkompida Aceh Tengah, para ketua dan pengurus IGI Wilayah dan Kabupaten/Kota.
Hasil musyawarah diharapkan mampu melahirkan program-program yang relevan untuk menjawab berbagai tantangan zaman di dunia pendidikan, sekaligus memperkuat peran guru di tengah perubahan global. (*)
Editor: Darmawan