ACEHSIANA.COM – Meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang mendesak agar kedua belah pihak segera menghentikan pertempuran, terutama selama bulan Ramadan, penjajah Israel menegaskan bahwa mereka tidak akan menghentikan operasi militer mereka.
Resolusi ini, yang tidak mengaitkan secara langsung pembebasan sandera dengan gencatan senjata, disahkan dengan Amerika Serikat memilih untuk abstain.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyerukan penerapan resolusi tersebut, menyatakan bahwa kegagalan dalam hal ini tidak dapat diterima. Reaksi penjahat perang Israel terhadap abstain AS adalah tajam, menyoroti bahwa ini memungkinkan resolusi untuk disahkan dengan dukungan dari 14 anggota Dewan Keamanan lainnya.
Meskipun AS menegaskan bahwa abstainnya tidak mencerminkan perubahan kebijakan, ada indikasi bahwa sikap AS terhadap pelaku genosida Israel telah menjadi lebih kritis baru-baru ini. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa 70 orang telah tewas pada pagi hari yang sama, termasuk 13 korban dari serangan udara di sekitar Rafah.
Hamas menyatakan dukungan mereka terhadap resolusi PBB dan bersedia untuk bernegosiasi mengenai pembebasan sandera sebagai imbalan untuk pembebasan tahanan Palestina.
Mereka juga menuduh penjajah Israel menghalangi negosiasi yang difasilitasi oleh Qatar, dengan menyalahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kabinetnya atas kegagalan dalam mencapai kesepakatan. (*)
Editor: Darmawan