Oleh. Abdul Hamid
Senin, 20/5/2024 saya kembali ke kota Batam. Kali ini tidak berbeda dengan perjalanan setahun yang lalu. Menghadiri undangan BBPPMPVBBL Medan. Balai besar yang membidangi pendidikan vokasional mengadakan rakor perencanaan berbasis data (PBD) selama 3 hari di Golden View Hotel Batam.
Setelah mengikuti Rakor, saya dan teman teman berkesempatan menikmati indahnya kota Batam. Selain ke pelabuhan bebas Batam, melihat keindahan dermaga tempat bersandarnya kapal penyeberangan Singapura dan ke berbagai pulau Indonesia.
Pelabuhan ini terkelola dengan penuh nilai seni dengan nilai arsitektur khasnya sebuah pelabuhan bebas. Wisatawan menikmati kupi sajian khas Batam di cafe pinggir laut nan indah indah. Saya bersama teman ikut menikmati secangkir kopi panas kayak aroma khas kupi Aceh.
Sepanjang pelabuhan tersedia jalan yang diapit oleh cafe dengan laut. Bagi pejalan kaki dapat menikmati keindahan laut disebelah kiri dan cafe cafe di sebelah kanan.
Selain itu juga terlihat bangunan mencakar langit di sekitaran pelabuhan. Keindahan ini sangat dinikmati wisatawan.
Live music setiap cafe menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Keramahan pramusaji juga menjadi daya tarik orang ingin kembali ke kota Batam.
Dari sisi lain penulis ingin menceritakan pengalaman menarik ketika kami berada di mall terbesar di kota otoritas dibawah kendali walikota dan Badan Pengelola (BP) Batam.
Suatu malam kami khusus datang ke Mall Nagoya, kami ingin membeli oleh oleh yang terjual di Batam. Oleh oleh khas Batam adalah Coklat. Coklat berlebel Singapura terbanyak kita dapatkan di mall ini.
Jam menunjukan pukul 21.00 wib kami ngopi di pusat kuliner mall ini. JW cafe yang kami pilih. Kamipun memesan kopi capuccino.
Satu jam berlalu kami duduk menikmati capuccino bersama kacabdin lainnya, kamipun pulang ke hotel dengan taxy sedan. Begitu kami turun taxy, pak kacab merapat hp di Katong celana dan baju hp tak ada. shock bukan kepayang.
Kami tidak jadi turun taxi. Kami minta driver untuk bawa kami kembali ke Mall Nagoya tempat kami ngopi. Kami yakin hp tinggal di cafe tersebut. Kami sampai mall tutup. Hanya ada securiti petugas pintu mall
Begitu kami turun taxy, belum kami tanya apa apa langsung securiti menghampiri kami. ” Bapak tinggal hp ya? Tanya securiti pada kami. Ya kami jawab.
Begitu mendengar pertanyaan securiti kami mulai lega langsung terucap Alhamdulillah, masih ada.
Sebentar pak ya, pinta securiti sambil berlalu memanggil kawannya juga petugas malam di mall tersebut.
Petugas malam pun menghampiri kami sambil berkata, maaf pak ini hp bapak.
Akhirnya kami berkesimpulan kota Batam kota paling aman dan masyarakat paling jujur dan amanah.
Pada kesempatan lain kami berencana kembali ke Kota Industry ini untuk lebih mengenal budaya dan tradisi setempat, juga memahami perilaku hidup masyarakatnya dalam menyiasati kerasnya tekanan ekonomi
Tulisan ini saya tulis dalam penerbangan Bandara Hang Nadim Batam – Kualanamu Medan, 23 Mei 2024 bersama Citilink.