ACEHSIANA.COM, Singkil – Banjir yang melanda Singkil, Ibu Kota Kabupaten Aceh Singkil, menyebabkan aktivitas belajar mengajar di sejumlah sekolah terhenti, Kamis (23/11).
Berdasarkan pantauan, aktivitas belajar mengajar yang terhenti akibat tergenang banjir antara lain SD Ujung Bawang, SMP Negeri 2 Singkil, dan SMA Negeri 1 Singkil.
Asisten II Setdakab Aceh Singkil, Faisal, saat memantau banjir ke sejumlah sekolah menghubungi Dinas Pendidikan Aceh Singkil dan Dinas Pendidikan Aceh, agar menyediakan jam pengganti selama aktivitas belajar mengajar terhenti akibat banjir.
“Saya sudah kontak Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Aceh Singkil, untuk mencari solusi bagi anak-anak yang tidak bisa sekolah karena banjir,” ujar Faisal.
Selain sekolah, banjir juga menyebabkan abutmen jembatan di dekat masjid Taqwa Muhammadiyah Singkil, jebol.
Di lokasi, sejumlah warga bergotong royong menutup lubang jembatan menggunakan pasir dalam karung. Jembatan tersebut jebol lantaran tergerus banjir.
Dampak banjir lainnya menyebabkan badan Jalan Provinsi di Ujung Bawang, tergenang. Kendaraan masih bisa melintas, lantaran ketinggian air hanya sekitar 15 centimeter.
Sementara permukiman penduduk yang tergenang banjir antara lain Desa Pemuka, Ujung Bawang, Pea Bumbung, Teluk Rumbia, dan Rantau Gedang. Lalu Desa Pasar, Pulo Sarok, Suka Makmur, Kuta Simboling, dan Siti Ambia.
Sejauh ini, korban banjir bertahan di rumah masing-masing, dengan membangun meja darurat untuk tempat barang. Sedangkan untuk masuk ke rumah warga, mereka membuat titian darurat dari jalan.
Banjir yang menggenangi Singkil merupakan yang ketiga kalinya sepanjang 2023.
Dampak Banjir di Singkil
Banjir yang melanda Singkil berdampak pada sejumlah sektor, antara lain di bidang pendidikan, kktivitas pembelajaran di sejumlah sekolah terhenti, infrastruktur, jembatan di dekat masjid Taqwa Muhammadiyah Singkil jebol. Badan Jalan Provinsi di Ujung Bawang tergenang, perekonomian, kktivitas perekonomian warga terganggu, dan warga harus bertahan di rumah masing-masing dengan kondisi yang terbatas. (*)
Editor: Darmawan
