Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Dalam Bisu yang Paling Sungguh* Karya Maulida,S.Pd.Gr SMA Negeri 1 Samalanga

 

Detik bertalu akhir Bulan lahir kita
Aku masih mendeskripsi piawai mu menyusun tawa
Kumpulan frasa mu yang hiperbola

Kita pernah menjadi pelita di pekat malam
Kita pernah mengintai hari menuju petang
Dengan penuh kebetulan bukan pasal kesengajaan

Kau mengukir di pohon cemara
Bulan lahir Kita
Yang kau gadangkan simbol keabadian cinta yang tak kan usai

Rindu ini ibarat lumut memenuhi seisi hati
Bahkan tidak akan sembuh mesti temu telah kita isi

Kata mu kau mencintai ku dalam diam yang paling riuh
Dalam doa yang paling utuh
Dalam bisu yang paling sungguh

Semoga saja aksara luka tak kan memenuhi rongga kita
Aku berpikir apa artinya kita berdua ada rasa
Bila yang tersisa hanya jarak dan doa

Namun di binar mataku ada kamu sebagai takaran kebahagiaan
Bukan perisai simbol pelampiasan
Izin kan aku menjadi aroma kopi di meja malam mu
Agar kau meneguk secara perlahan sambil mengenyam penuh keabadian