ACEHSIANA.COM, Lhokseumawe – Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Wilayah Lhokseumawe menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) pada Sabtu (23/8) di Griya Coffee, Blang Pulo, Lhokseumawe. Kegiatan ini dihadiri para pimpinan dayah, ulama, serta perwakilan Pengurus Besar (PB) HUDA Provinsi Aceh.
Musyawarah tersebut bertujuan memilih ketua baru HUDA Lhokseumawe periode 2025–2030 sekaligus merampungkan susunan kepengurusan untuk periode yang sama.
Selain agenda pemilihan, forum ini juga membahas penguatan peran dayah dalam menghadapi tantangan modernisasi, menjaga tradisi keilmuan Islam di Aceh, serta meneguhkan komitmen Ahlussunnah Wal Jamaah yang jauh dari pengaruh aliran sesat.
Ketua Panitia Muswil, Abati Adami, SH, dalam sambutannya menegaskan bahwa musyawarah ini diharapkan menjadi momentum mempererat ukhuwah antar-dayah serta meningkatkan sinergi para ulama alumni dayah di Lhokseumawe.
“Muswil ini bukan hanya sekadar pemilihan, tetapi juga ajang memperkuat komitmen kita dalam menjaga nilai keislaman dan persatuan,” ujarnya.
Acara dimulai dengan pembukaan yang dipandu Tgk Taufikur Rahmi, M.Pd atau yang akrab disapa Abi Annahla.
Dalam kesempatan itu, Ketua HUDA Lhokseumawe periode sebelumnya, Ayah Zul Blang Panyang, menyampaikan pesan penting agar HUDA lebih intens mengambil peran dalam menjaga Ahlussunnah Wal Jamaah.
Ia menekankan bahwa para ulama alumni dayah harus tampil sebagai corong dakwah, menyampaikan ilmu agama kepada masyarakat luas.
Muswil secara resmi dibuka oleh Ayah Prof. Dr. Muntasir, MA, mewakili PB HUDA Pusat. Usai doa yang dipimpin Abu Asnawi, sidang formatur dimulai dengan dipandu presidium, termasuk Abi Husnaini Hasbi yang dengan guyonan khasnya membuat suasana musyawarah cair dan penuh keakraban.
Dalam sidang pleno, para peserta akhirnya sepakat menetapkan Abiya Tarmizi Umar sebagai Ketua HUDA Wilayah Lhokseumawe periode 2025–2030. Forum juga menyetujui penyempurnaan susunan kepengurusan untuk periode yang sama.
Acara yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga siang hari itu berjalan lancar, khidmat, dan penuh rasa kebersamaan.
Muswil ditutup dengan doa bersama dan jamuan makan siang. Para peserta berharap hasil musyawarah ini membawa manfaat besar bagi umat Islam, masyarakat, serta perkembangan dayah di Lhokseumawe. (*)
Editor: Darmawan
