ACEHSIANA.COM, Jantho – Gampong Riting, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar menjadi saksi peresmian Rumah Produksi Janeng Riting yang dilakukan langsung oleh Ketua TP PKK Aceh, Ny. Marlina Usman, Senin (4/8).
Acara tersebut turut dihadiri Wakil Ketua TP PKK Aceh, Ny. Mukarramah, Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan, dan Ketua DWP USK, Prof. Dr. Ir. Eti Indarwati, M.Sc.
Peresmian rumah produksi ini ditandai dengan pembukaan papan nama, pemotongan pita, dan pembukaan kunci bangunan yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat dengan pendampingan Program Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Indonesia (PMKI) dari tiga Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH): USK, Universitas Sumatera Utara (USU), dan Universitas Andalas (Unand).
Para tamu kehormatan juga menyaksikan sekaligus melakukan uji coba alat Teknologi Tepat Guna (TTG) buatan Pusat Mekanisasi Pertanian (Pusmeptan) USK yang digunakan dalam rumah produksi ini.
Terdapat lima alat utama yang mendukung pengolahan janeng—jenis umbi liar yang dikenal beracun namun memiliki potensi besar sebagai bahan pangan alternatif—yaitu mesin pengupas janeng, mesin perajang, mesin pembuang racun, alat pengering, dan mesin pembuat tepung.
Ketua Tim PMKI USK, Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc menjelaskan bahwa pengembangan rumah produksi ini merupakan bentuk kolaborasi pentahelix, melibatkan unsur akademisi, pemerintah, pengusaha, perbankan, dan media.
Kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong terbentuknya klaster ekonomi baru berbasis pengolahan janeng yang berkelanjutan sebagai solusi penguatan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Yasar, janeng atau Dioscorea hispida dennst memiliki banyak keunggulan. Selain mudah tumbuh tanpa banyak perawatan, tanaman ini nyaris bebas hama dan bisa diolah menjadi berbagai produk makanan serta biopestisida alami.
Hasil kajian dari dr. Zulham, M.Biomed, Ph.D (USU) dan Dr. Eka Candhra Lina (Unand) juga menunjukkan potensi pemanfaatan limbah janeng untuk tujuan pertanian berkelanjutan.
Ia berharap Gampong Riting bisa berkembang dari desa sentra produksi janeng menjadi desa industri janeng dengan dukungan semua pihak.
Yasar meyakini bahwa jika saat ini teknologi tepat guna menjadi andalan, maka ke depan dengan kolaborasi berbagai pihak, teknologi modern bisa diterapkan untuk mendukung industrialisasi pangan lokal ini.
Keuchik Gampong Riting, Zakaria, dalam sambutannya mengapresiasi pendampingan yang telah dilakukan oleh ketiga perguruan tinggi tersebut dan memohon dukungan dari Pemerintah Aceh serta Aceh Besar untuk membangun gedung produksi yang lebih representatif demi menjamin proses produksi yang lebih higienis dan profesional.
Menanggapi hal tersebut, Ketua TP PKK Aceh, Ny. Marlina Usman menyatakan kesiapannya menjembatani aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Aceh.
Ia menilai janeng sebagai produk lokal yang memiliki potensi besar untuk ditingkatkan kualitas dan nilainya. Oleh karena itu, ia akan mengupayakan hadirnya fasilitas produksi yang lebih memadai.
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, juga menyampaikan apresiasinya atas kontribusi para dosen dalam memberdayakan masyarakat melalui program PMKI.
Ia menyebut rumah produksi ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan nilai tambah janeng sebagai produk lokal. Menurutnya, tanaman ini bahkan bisa menjadi bahan dasar bioplastik untuk kemasan ramah lingkungan.
Hadir dalam peresmian tersebut sejumlah pejabat dan tokoh penting, antara lain Kepala LLDikti Aceh, Kepala BMKG Aceh, Kepala BI Aceh, Dekan Fakultas Pertanian USK, Asisten 2 Setdakab Aceh Besar, Kepala DPMG Aceh Besar, Ketua LPPM USK, Ketua PRITP USK, Kabid TTG DPMG Aceh, para camat, para imum mukim, serta keuchik se-Kecamatan Indrapuri.
Dengan diresmikannya Rumah Produksi Janeng Riting ini, diharapkan akan lahir model pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal yang terintegrasi dengan teknologi dan kolaborasi multipihak, demi terwujudnya kemandirian pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh. (*)
Editor: Darmawan