Maisarah: Mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Universitas Islam Negeri Sultanah Nahrasiyah, Lhokseumawe – Aceh
Dalam kehidupan sehari-hari perilaku deskriminasi kerap terjadi di lingkungan masyarakat. Tanpa di sadari hal tersebut bisa berdampak terhadap pengaruh mental seseorang sehingga membuat korban dari perilaku deskriminasi tersebut menjadi tidak berani untuk bertindak leluasa dalam bersosialisasi di lingkungan hidupnya.
Psikolog Indah Sundari Jayanti mengungkapkan bahwa perempuan kerap menjadi objek perundungan atau bully baik di media sosial maupun kehidupan sehari-hari. Hal ini ungkapkan dalam poadcast Herspective yang tayang di Youtube Okezone, di kutip sabtu (14/6/2025). Kata ejekan yang di tuju terhadap penampilan, Pendidikan, latar belakang keluarga itu sudah menjadi mejadi hal yang lumrah bak kata seperti membuang ludah di trotoar. Masyarakat yang mendeskriminasi mereka hanya bisa berkata tanpa pernah mememikirkan efek dari perbuatan dan tidakan mereka terhadap mental seseorang tersebut.
Tidak hanya perempuan bahkan laki-laki pun kerapa menjadi bahan deskriminasi di lingkungan masyarakat. Baik itu penampilan pendidikan dan latar belakang keluarga sangat menjadi pusat perhatian di lingkungan masyarakat. Banyak orang yang menganggap laki-laki yang sempurna hanya di lihat dari segi harta dan ketampanan nya saja, sedangakan laki-laki yang kurang tampan ataupun belum memiliki pekerjaan yang keren seperti yang mereka bayangkan itu di pandang sebelah mata.
Tidak hanya di lingkungan masyarakat bahkan deskriminasi juga terjadi di lingkungan Pendidikan. Contohnya yang di alami oleh salah satu siswa sekolah Swasta di Medan, pada tanggal 6 Januari 2025 ia di beri sanksi harus belajar di lantai selama tiga hari dari pukul 08.00 WIB hingga 13.00 WIB karena menunggak pembayarn SPP sebesar Rp 180.000. peristiwa yang sangat di sayangkan terjadi di lingkungan Pendidikan, di kutip dari UNIMUSH.AC.ID,Makassar, (13/01/2025)
Menilik dari kasus di atas sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita menjauh dari persepsi yang seperti itu, walaupun mungkin kita tinggal di lingkungan yang memiliki pola fikir yang demikian akan tetapi tidak seharusnya kita memliki sudut pandang yang seperti itu. Karena kesuksesan di dunia tidak ada artinya kalau tidak di barengi dengan iman dak takwa kepada Allah SWT, karena hanya iman dan takwalah yang membedakan posisi seorang manusia di mata Allah dengan manusia yg lainnya.
Sesuai dengan firman Allah Swt dalam surah Al-Hujurat ayat 13 yang artinya:
Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.
Dari makna ayat di atas dapat di simpulkan bahwa sebagai seorang muslim sudah seyogianya kita mengaplikasikan isi kandungan ayat tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari. Dimana semua manusia baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama di sisi Allah SWT yang membedakan nya hanyalah takwa dan keimanan seorang hamba. Dengan mengaplikasikan isi kandungan surah Al-Hujurat ayat 13 tersebut kita sudah di nilai menjadi seorang manusia yang berjiwa Rabbani demi mencapai ridhanya Allah SWT.