Lhokseumawe, 17 Juni 2025 – Civil Engineering English Corner (CEEC), sebuah ruang inspiratif di bawah naungan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe (JTS PNL), kembali menghadirkan English Sharing Session ke-23 dengan semangat membangun budaya berbahasa Inggris di lingkungan kampus vokasi. Mengusung tema “How to Start Basic English Speaking”, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan rasa percaya diri sivitas akademika untuk memulai berbicara dalam bahasa Inggris dengan sederhana namun penuh keyakinan.
Forum ini menghadirkan empat sosok muda mahasiswa dan alumni yang telah menorehkan prestasi dalam program internasional. Mereka adalah:
Teuku Ikhsanul Sabri, alumni Global UGRAD di University of Alabama, Amerika Serikat.
Teuku Amrizal, alumni Markija Berdaya di Hungaria.
Kevin Rahmat Fathani, mahasiswa program double degree di Taiwan.
Nazila Rahmah, peserta seleksi program Global UGRAD.
Para narasumber ini bukan hanya membawa pengalaman, tetapi juga memancarkan inspirasi. Mereka menunjukkan bahwa perjalanan menuju panggung global dapat dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten, dimulai dari keberanian mengucapkan satu kata, satu kalimat, yang terus dirangkai menjadi kemampuan berbicara yang meyakinkan.
Acara ini turut dihadiri oleh Dr (C). Ir. Muhammad Hatta, SST. MT, Koordinator Humas dan Kerjasama PNL, yang senantiasa mendorong terciptanya ruang-ruang pengembangan diri bagi mahasiswa. Pria yang biasa disapa Bung Hatta ini, mengapresiasi CEEC sebagai wadah yang strategis dalam membentuk karakter mahasiswa yang siap bersaing di era global.
Kehadiran dosen dan mahasiswa lintas jurusan seperti Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin, serta Teknologi Informasi dan Komputer, semakin memperkaya diskusi yang berlangsung hangat dan penuh motivasi. Forum ini menjadi taman intelektual di mana pikiran terbuka, keberanian tumbuh, dan mimpi-mimpi digantungkan setinggi langit.
Lebih dari sekadar ajang berbagi, English Sharing Session CEEC merupakan manifestasi dari komitmen JTS PNL dalam menyiapkan mahasiswa yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga piawai dalam berkomunikasi di tingkat global. Kegiatan ini menjadi batu loncatan, membekali mahasiswa dengan kepercayaan diri dan kemampuan yang akan membuka akses menuju berbagai peluang global.
Yusnimar, M. TESOL, Koordinator CEEC yang sekaligus menjadi host pada kegiatan ini, mengungkapkan harapannya agar sharing session seperti ini dapat terus bergulir sebagai ladang latihan berbahasa Inggris yang efektif dan menyenangkan. Menurutnya, membiasakan diri berbicara dalam bahasa Inggris sejak dini adalah salah satu kunci bagi mahasiswa dan dosen untuk menembus batas dunia.
Dari setiap cerita yang dibagikan, dari setiap kata yang diucapkan, tertanam harapan: agar PNL tidak hanya menjadi pusat keunggulan vokasi, tetapi juga menjadi tempat lahirnya insan-insan berdaya saing global. Dan dari ruang kecil bernama CEEC, langkah-langkah besar itu sedang dimulai.