ACEHSIANA.COM. BANDA ACEH – Untuk menjawab tantangan penurunan produktivitas nilam yang terjadi beberapa tahun terakhir, Diah Eka Puspita, mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Sekolah Paska Sarjana Universitas Syiah Kuala, kembangkan protokol induksi kalus embriogenik, dan menghasilkan keragaman mutan nilam.
Melalui penelitiannya berjudul Induksi Kalus Embriogenik dan Analisis Mutan Nilam Aceh (Pogostemon cablin. Benth), mampu membuka peluang bagi pengembangan Ekonomi dan Industri Minyak Atsiri melalui memperbaiki sistem perbanyakan secara in vitro, produktivitas tanaman di lapangan dapat ditingkatkan secara signifikan. Menurutnya hal ini bisa mendukung ketahanan pasokan bahan baku industri nilam serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Menurut Diah penelitian ini bertolak dari masih terbatasnya data dan standar kultur jaringan untuk varietas Nilam lokal seperti Nilam Lhokseumawe serta kenyataan bahwa di Indonesia varietas nilam yang ada masih terbatas.
Harapan dari penelitian ini membuka jalan untuk menyusun media kultur yang spesifik dan optimal, yang sangat penting untuk pengembangan penelitian lanjutan seperti embriogenesis somatik, transformasi genetik, atau induksi mutasi. Seperti kita ketahui Nilam Aceh merupakan komoditas ekspor unggulan Indonesia. Dengan teknik perbanyakan in vitro yang optimal, ketersediaan bibit unggul dapat ditingkatkan, sehingga mendukung produktivitas dan kualitas bahan baku industri parfum, kosmetik, dan aromaterapi. Selain itu peningkatan keragaman dapat membuka peluang dihasilkannya varietas unggul baru yang tahan penyakit atau memiliki produktivitas tinggi.
Produktivitas nilam nasional mengalami penurunan signifikan akibat degradasi genetik dan keterbatasan lahan. Evaluasi genetik mutan dapat menjadi solusi untuk menghasilkan varietas baru yang lebih adaptif, produktif, dan berkualitas tinggi, tanpa harus memperluas lahan tanam.Juga dapat menjadi dasar untuk Pengembangan Varietas Komersial, ujarnya sesaat setelah berhasil mempertahankan Disertasinya dalam sidang doktoralnya, Jum’at, 20 Juni 2025 di gedung Sekolah Paska Sarjana USK.
Hasil penelitian disertasi yang dibimbing oleh Dr. Ir. Efendi, M.Agric.Sc., Prof. Dr. Ir. Sabaruddin, M.Agr.Sc., dan Prof. Dr. Ir. Rina Sriwati, M.Si., dinilai berpotensi besar menjadi landasan ilmiah bagi pengembangan riset lanjutan di bidang kultur jaringan nilam, khususnya dalam kolaborasi bersama Pusat Riset Unggulan Universitas Syiah Kuala (USK), ARC PUI PT Nilam Aceh. Ketua Pusat Riset Nilam USK, Dr. Syaifullah Muhammad, M.Sc., menyambut baik temuan tersebut. Ia menyebut bahwa riset ini telah lama dinanti untuk mendukung upaya peningkatan kualitas minyak nilam. “Temuan ini sangat penting dalam mendorong pengembangan varietas unggul nilam Aceh, yang sangat dibutuhkan oleh industri parfum, kosmetik, hingga pasar ekspor,” ujarnya.
Dengan dukungan data genetik yang kuat dan riset lapangan lanjutan terutapa uji aklimatisasi dan adaptasi, varietas mutan yang dihasilkan melalui penelitian ini diyakini akan lebih unngul dalam produksi dan kualitas, mudah diterima oleh mayarakat tani nilam Aceh, pasar domestik maupun internasional. (*)