ACEHSIANA.COM. DARUSSALAM – Bupati Aceh Besar, Syeh Muharram Idris hadir sebagai narasumber utama pada kegiatan Pembekalan KKN Reguler XVII dan Literasi Universitas Syiah Kuala Tahun 2025 yang berlangsung di gedung AAC Dayan Dawood, Senin, 16 Juni 2025.
Acara yang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si tersebut diikuti oleh 2.204 orang mahasiswa secara hybrid (offline dan online) yang siap diterjunkan ke sejumlah desa di Aceh.
Menurut Ketua P3KKN, Dr. Zulfitri, M.Biomed dalam laporannya menyebutkan bahwa kegiatan KKN USK Tahun ini mengusung tema “Revitalisasi dan Komersialisasi Produk Unggulan Gampong”. KKN USK tersebut dilaksanakan dalam beberapa skema kegiatan yakni KKN Reguler, KKN Literasi, KKN Tematik, dan KKN Internasional.
Secara lebih rinci Ketua LPPM USK melalui Wakil Ketua Pengabdian, Dr. Dra. Sulastri, M.Si menyebutkan bahwa KKN Reguler dilaksanakan di Kabupaten Aceh Besar yang meliputi 8 Kecamatan, yakni kecamatan yang pada pelaksanaan KKN tahun lalu belum sempat tersentuh oleh USK.
Sementara KKN Literasi yang pelaksanaannya bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional RI akan dilaksanakan di 5 Kabupaten yakni Aceh Besar (46 desa), Aceh Timur (11 desa), Bireuen (17 desa) dan Bener Meriah (27 desa), serta Pidie Jaya (3 desa). Kegiatan ini bersifat nasional dan USK merupakan kampus terbanyak melaksanakan skema KKN Literasi untuk tahun ini, ujar Sulastri.
“Selain itu ada KKN Internasional yang saat ini sedang berlangsung di Kota Sabang Kerjasama 4 Universitas yakni Universitas Teknologi Malaysia Johor, USK, UTU dan Universitas Tadulako serta KKN kolaborasi internasional yang akan dilaksanakan bersama kampus Malaysia dan kampus nasional yakni UTM Malaysia Kuala Lumpur, Universiti Malaysia Perlis dan KKN INternasional BKS PTN Wilayah Barat yang dikoordinir oleh Itera Lampung”, ungkap Dosen FKIP tersebut.
Dalam pemaparannya yang dipandu oleh moderator Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc, Bupati Aceh Besar, Syeh Muharram Idris memberikan informasi sekaligus motivasi kepada para mahasiswa.
Muharram yang merupakan mantan Kombatan GAM itu mengingatkan mahasiswa bagaimana sulitnya kehidupan di masa lalu, termasuk ketika tsunami melanda Aceh. Hal ini disampaikan Muharram sebagai refleksi untuk mencapai kesuksesan dikemudian hari.
Ia juga memaparkan sejumlah potensi yang dimiliki oleh kabupaten yang berhampiran langsung dengan ibu kota provinsi Aceh, Banda Aceh tersebut baik potensi pertanian hingga sektor kelautan perikanan.
Menurut Muharram, masyarakat sangat mudah diajak untuk berproduksi tetapi mereka perlu dibantu secara inovasi dan teknologi terkait komersialisasi dan hilirisasi hasil produksinya, sehingga mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan sebagaimana visi dan misi pemerintah Kabupaten Aceh Besar di bawah kepemimpinannya saat ini.
Ia berharap mahasiswa USK mampu memberi sumbangan tenaga dan fikiran secara ikhlas sesuai dengan konteks keilmuannya masing-masing untuk membangun masyarakat dan desa dimana ditugaskan untuk ber-KKN nantinya. (*)
