Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Aceh Gandeng PT Flora Agung untuk Kembangkan Industri dan Agribisnis

Aceh Gandeng PT Flora Agung untuk Kembangkan Industri dan Agribisnis
Gubernur Aceh Muzakir Manaf didampingi Plt. Sekda Aceh, M. Nasir S.IP, MPA, foto bersama usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Aceh dengan PT Flora Agung Grup (doc. Humas Pemerintah Aceh)

ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Pemerintah Aceh resmi menjalin kerja sama strategis dengan PT Flora Agung Grup, yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Meuligoe Gubernur Aceh pada Selasa (27/5).

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, serta disaksikan oleh sejumlah pejabat dari Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dan biro terkait.

Dari pihak perusahaan, hadir CEO PT Flora Agung Grup, Ivansyah, beserta jajaran direksi. Penandatanganan ini menjadi tonggak dimulainya kolaborasi antara Pemerintah Aceh dan sektor swasta untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi, khususnya melalui sektor industri dan agribisnis.

Dalam sambutannya, Gubernur Mualem menyambut baik kerja sama tersebut dan menegaskan pentingnya komitmen nyata dalam pelaksanaannya.

Ia menaruh harapan besar agar kerja sama ini tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar diwujudkan dalam bentuk program dan investasi yang konkret di lapangan.

“Pada prinsipnya kami sangat mendukung kerja sama ini demi kemajuan pembangunan Aceh. Kami berharap komitmen dari pihak perusahaan benar-benar diwujudkan dalam bentuk aksi nyata,” ujar Mualem.

Sementara itu, CEO PT Flora Agung Grup, Ivansyah, menyampaikan bahwa MoU ini merupakan langkah awal dari pengembangan sejumlah sektor strategis di Aceh.

Fokus utama yang akan segera dijalankan adalah pembangunan pabrik kilang (refinery) untuk mengolah kelapa sawit mentah (CPO) menjadi minyak goreng siap konsumsi dengan merek lokal berlabel Aceh.

Ivansyah menilai potensi kelapa sawit di Aceh sangat besar, namun masih belum dimanfaatkan secara optimal.

Hingga saat ini, belum ada pabrik pengolahan CPO menjadi produk akhir seperti minyak goreng di wilayah Aceh. Oleh karena itu, investasi ini diharapkan bisa menjadi pionir dalam kemandirian industri pengolahan sawit lokal.

“Kami melihat peluang besar di Aceh untuk mengembangkan industri pengolahan sawit. Ini akan menjadi langkah awal menuju kemandirian industri daerah,” ungkap Ivansyah.

Selain sektor sawit, PT Flora Agung Grup juga berencana mengembangkan sektor lain seperti perkebunan, peternakan, perikanan, serta industri pengolahan hasil bumi lainnya.

Perusahaan ini berkomitmen untuk menjalankan investasi berkelanjutan di Aceh dengan mengedepankan pemanfaatan sumber daya alam lokal serta penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

Kerja sama ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi percepatan pembangunan ekonomi Aceh, menciptakan nilai tambah bagi hasil-hasil pertanian dan perikanan lokal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata di seluruh wilayah. (*)

Editor: Darmawan