Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Guru Pidie Jaya Raih Anugerah Penggerak Pantun Tingkat ASEAN.

ACEHSIANA.COM. JAKARTA – Mursyidah MPd, guru SMP Negeri 8 Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya, berhasil meraih prestasi membanggakan dengan mendapatkan “Anugerah Penggerak Pantun Budaya Tingkat Provinsi/Kerajaan se-ASEAN tahun 2024.”

Penghargaan bergengsi ini diserahkan di Sasana Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Minggu malam (22/12/2024).

Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Kebudayaan RI, Dr Fadli Zon. Orasi pantun dipersambahkan Presiden Penyair, Sutardji Calzoum Bachri, serta pembacaan puisi pantun oleh Rida K. Liamsi dan Ahmadun Yosi Herfanda.

Prestasi ini bukan yang pertama bagi Mursyidah. Ia telah beberapa kali mengarumkan nama Pidie Jaya di kancah nasional melalui karya-karyanya.

Sebagai penulis dan pegiat literasi, Mursyidah sangat berkomitmen dalam melestarikan budaya Melayu, khususnya melalui pantun.

Selain menjadi guru, ia juga aktif sebagai penulis, motivator nasional, kepala perpustakaan desa, kepala TBM, Pengurus IGI Daerah Pidie Jaya, PPWI, FAMe, dan PMI.

Mursyidah dalam rilis dikirim ke media ini, Senin (23/12) megatakan, dirinya merasa sangat bangga dan bahagia bisa meraih prestasi ini di tingkat ASEAN.

“Semoga ke depannya semakin banyak para guru dari Pidie Jaya yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan serupa, karena ini sangat penting untuk pengembangan diri,” ujar Mursyidah.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS) dan semua pihak yang telah mendukungnya.

Mursyidah menyabet penghargaan Anugerah Penggerak Pantun Budaya Tingkat Provinsi/Kerajaan se-ASEAN tahun 2024.”

Mursyidah mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangkitkan semangat generasi muda dalam berkarya dengan pantun, selagi nyawa masih di kandung badan mari kita terus berkarya.

Guru Besar Universitas Maritim Raja Haji (UMRAH), Prof Dr Abdul Malik menyampaikan, ucapan selamat setinggi-tingginya dan tahniah kepada Mursyidah dan para penulis pantun lainnya.

“Semoga prestasi ini menginspirasi banyak orang dan semakin menggarumkan nama Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh di kancah internasional,” ujarnya.

Kata Prof Abduk Malik, penghargaan ini membuktikan bahwa pantun, khususnya pantun karmina, masih sangat relevan dan dihargai sebagai warisan budaya yang perlu dilestarikan.

“Anjungan Riau di TMII menjadi saksi bisu malam penuh apresiasi terhadap kekayaan budaya Melayu yang menginspirasi,” ucapnya. (*)