Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

SMPN 7 Simeulue Timur Gelar Study Research Penelusuran Situs Sejarah Aceh

ACEHSIANA.COM. Sinabang – Sebanyak 44 siswa SMP Negeri 7 Simeulue Timur (Boarding School.), menggelar kegiatan study research penelusuran situs sejarah Aceh di kawasan Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

Kegiatan tersebut berlangsung selama sepekan, sejak 13 – 19 Desember 2024.

Rombongan study research dari sekolah boarding school itu bertolak dari dermaga Sinabang menggunakan kapal penyeberangan Aceh Hebat 1 tujuan Calang, Aceh Jaya

Dan dilepas langsung oleh Plt Kadisdik Simeulue Zaitun SE, didampingi sejumlah pejabat disdik dan orang tua siswa, di dermaga Kolok, Sinabang, pada Kamis ( 12/12/2024) sore.

Kepala SMP Negeri 7 Simeulue Timur Sulfian SPd MPd mengatakan, kegiatan tersebut adalah periode kedua yang lakukan disekolahnya dan masih menfokuskan area penelusuran situs sejarah perjuangan Aceh dimasa lampau yang terdapat di kawasan Kota Banda Aceh dan Aceh Besar,

“Alhamdulillah ini periode kedua, dan untuk kali ini di ikuti 44 siswa, areanya pun kawasan Kota Banda Aceh dan Aceh Besar” tulis Zulfan melalui pesan singkat WhatsAppnya yang diterima media pendidikan acehsiana. com, Kamis (12/12) sore.

Zulfian menambahkan, situs sejarah yang akan dikunjungi siswanya diantaranya, Masjid Raya Baiturrahman, Makam Syiah Kuala, Makam Malahayati, Museum Aceh, Museum Tsunami, Meuseum Kapal PLTD Apung, Lonceng Cakradonya,.

Situs sejarah lainnya, Taman Putroe Phang, Makam Sultan Iskandar Muda, Duplikat Pesawat Selawah RI 001.

Terus menurut Sulfian, selain kunjungan ke situs-situs sejarah, siswanya juga melakukan study banding ke SMP Negeri 6 Banda Aceh, dan dilanjutkan rekreasi ke objek-objek wisata di sekitaran Aceh Besar.

Siswa peserta study research juga di jadwalkan shalat berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Ulee Lheue, Masjid Oman Lampriet, dan Masjid Keuchik Leumik.

“Dengan study research ini diharapkan dapat meningkatan kompetensi dan pemahaman siswa terhadap berbagai situs sejarah dan menumbuhkan kecintaan mereka terhadap sejarah Aceh yang terkenal kejayaannya di masa lalu”. pungkas Zulfian.

Keikutsertaan siswa dalam kegiatan study research penelusuran situs sejarah Aceh, yang digelar sekolah boarding school tersebut didukung sepenuhnya oleh orang tua siswa, dan didampingi tujuh orang guru pembina. (*)

Kontributor: Alex Arao