Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Remaja Lhokseumawe, Izzah, Luncurkan Buku Cerita Anak “Anabulku Sayang”

Remaja Lhokseumawe, Izzah, Luncurkan Buku Cerita Anak "Anabulku Sayang"

ACEHSIANA.COM, Lhokseumawe – Penulis muda asal Lhokseumawe, Afifah Lailatul Izzah Siregar, putri Irawan Siregar dan Gustiana Fitri, resmi meluncurkan buku terbarunya yang berjudul Anabulku Sayang pada Selasa (22/10).

Acara peluncuran yang berlangsung di sebuah kafe terkenal di Kota Lhokseumawe ini menjadi momen istimewa, bukan hanya bagi Izzah, tetapi juga bagi perkembangan literasi di wilayah Aceh.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pegiat literasi, akademisi, hingga tokoh masyarakat, yang memberikan apresiasi tinggi terhadap karya terbaru Izzah.

Anabulku Sayang merupakan karya solo Izzah yang terinspirasi dari kesehariannya bersama kucing-kucing kesayangannya.

“Buku ini mengisahkan cerita hangat tentang persahabatan antara manusia dan hewan peliharaan. Harapan Izzah agar cerita ini dapat menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya kepedulian terhadap hewan,” papar Izzah.

Selain itu, Izzah berharap karyanya dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama dalam membangkitkan semangat literasi.

Founder Komunitas Literasi Kayang, Saprina, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap pencapaian Izzah.

“Salah satu penulis yang ikut dalam tantangan 60 hari Berkarya Solo, Alhamdulillah Izzah sudah berhasil melewati tantangan tersebut. Semoga apa yang Izzah lakukan menjadi berkah di hadapan Allah dan menginspirasi teman-teman di seluruh Indonesia, khususnya di Aceh, bahwa anak-anak muda bisa berkarya,” ujar Saprina.

Peluncuran ini juga mendapat perhatian dari Jon Darmawan SPd MPd, Pengurus Wilayah Ikatan Guru Indonesia (IGI) Aceh, yang menyatakan dukungan penuh IGI terhadap kegiatan literasi seperti ini.

“Kami rutin mengadakan pelatihan program penulisan untuk para guru, dan harapannya, para guru tersebut bisa melatih siswa di sekolah mereka. Kegiatan literasi seperti ini penting untuk membangun budaya menulis di kalangan generasi muda,” jelas Darmawan.

Darmawan menambahkan bahwa banyak program literasi yang ditawarkan kepada Pemerintah Kota Lhokseumawe periode yang lalu, tetapi tidak terealisasi hingga saat ini.

Tidak hanya mendapat dukungan dari pegiat literasi, acara ini juga dihadiri oleh Jarnawi, Ketua Umum Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Lhokseumawe, yang membeli 10 eksemplar buku Anabulku Sayang untuk dijadikan koleksi di perpustakaan.

Sejumlah penulis senior, seperti Syamsiah Ismail, penulis buku cerita anak Kemendikbud, turut memberikan apresiasi. Ia memuji kerja keras Izzah yang mampu menyelesaikan karyanya dalam waktu yang relatif singkat. Ia juga berharap Izzah terus berkarya dan menginspirasi generasi muda untuk lebih giat menulis dan membaca.

Pendukung lain seperti komunitas literasi turut memberikan selamat atas pencapaian Izzah. Mereka berharap karya ini bisa menginspirasi generasi muda di Aceh, serta seluruh Indonesia, untuk lebih produktif dalam berkarya.

Farhan Zuhri Baihqi, anggota DPRK Kota Lhokseumawe dari Partai PKS, yang juga pernah menulis kumpulan puisi, turut memberikan apresiasi dan memborong 10 buku pada acara tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi apa yang Izzah ciptakan. Karya ini sangat fenomenal, apalagi di kalangan remaja, dan menjadi inspirasi bagi generasi Z agar lebih giat menulis dan membaca,” tutur Farhan

Farhan juga menyoroti kurangnya dukungan pemerintah terhadap penulis muda di Lhokseumawe. Ia berkomitmen mendorong Pemerintah Kota Lhokseumawe untuk memfasilitasi para penulis cilik dan remaja agar terus berkarya, terutama dalam memajukan literasi di daerah tersebut.

Peluncuran buku Anabulku Sayang diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk lebih aktif berkarya di bidang literasi.

Apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak menunjukkan bahwa potensi penulis muda seperti Izzah patut terus dikembangkan demi kemajuan literasi di Aceh dan Indonesia. (*)

Editor: Khai