ACEHSIANA.COM, Lhokseumawe – Guru-guru SMKN 5 Lhokseumawe mendapatkan pelatihan intensif tentang rancangan pembelajaran berbasis literasi dan numerasi pada tanggal 7-8 Oktober 2024.
Pelatihan ini diselenggarakan di SMKN 5 Lhokseumawe dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dengan fokus pada literasi dan numerasi sebagai kompetensi dasar siswa.
Kepala SMKN 5 Lhokseumawe, Nuradinen SPd MPd, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan agar pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dapat mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi siswa, yang merupakan indikator penting dalam pencapaian kualitas pendidikan.
Nuradinen mengimbau seluruh guru yang berpartisipasi agar serius mengikuti kegiatan ini sehingga mereka mampu mengimplementasikan metode pembelajaran berbasis literasi dan numerasi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
“Kami berharap setelah pelatihan ini, para guru dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam literasi dan numerasi, yang nantinya berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan di SMKN 5 Lhokseumawe,” ujarnya.
Pengawas SMKN 5 Lhokseumawe, Salma SSi, menekankan pentingnya peningkatan literasi dan numerasi di sekolah. Ia berharap pelatihan ini dapat menjadi titik awal perbaikan signifikan dalam proses pembelajaran di SMKN 5 Lhokseumawe.
“Kami harapkan para guru tidak hanya mengikuti pelatihan, tetapi juga menerapkan ilmu yang diperoleh secara efektif dalam pembelajaran sehari-hari, sehingga peningkatan kompetensi siswa bisa terwujud,” kata Salma.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber Jon Darmawan SPd MPd, seorang guru di SMAN 7 Lhokseumawe yang juga kandidat Doktor Teknologi Pendidikan dari Universitas Negeri Medan (Unimed).
Dalam pemaparannya, Darmawan mengintegrasikan berbagai teknologi terkini ke dalam rancangan pembelajaran berbasis literasi dan numerasi, salah satunya adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
Menurutnya, teknologi AI dapat digunakan untuk mempersonalisasi pembelajaran sesuai kebutuhan siswa, sehingga mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran.
“Integrasi teknologi dalam pembelajaran, khususnya AI, memungkinkan guru untuk lebih mudah memantau perkembangan literasi dan numerasi siswa secara real-time. Dengan bantuan teknologi, guru dapat menyesuaikan materi ajar sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa, sehingga mereka dapat belajar lebih efektif,” jelas Darmawan.
Lebih lanjut, Darmawan menambahkan bahwa penggunaan teknologi dalam pembelajaran berbasis literasi dan numerasi sangat penting dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital.
“Dengan mengintegrasikan teknologi seperti AI, pembelajaran dapat lebih interaktif dan menarik bagi siswa. Selain itu, teknologi juga memungkinkan pengolahan data belajar siswa secara lebih cepat dan akurat, sehingga guru dapat segera mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi siswa,” tambahnya.
Pelatihan ini dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan rapor pendidikan di SMKN 5 Lhokseumawe dan mempersiapkan siswa agar mampu bersaing dalam dunia kerja yang semakin menuntut kemampuan literasi, numerasi, serta pemahaman teknologi.
Literasi dan numerasi yang kuat akan membantu siswa dalam berpikir kritis, problem-solving, serta pengambilan keputusan yang baik di kehidupan sehari-hari maupun di lingkungan profesional.
Dengan adanya integrasi teknologi dalam pembelajaran, diharapkan siswa SMKN 5 Lhokseumawe tidak hanya unggul dalam literasi dan numerasi, tetapi juga mampu menggunakan teknologi sebagai alat bantu untuk terus berkembang dan berinovasi dalam menghadapi tantangan masa depan. (*)
Editor: Khai