ACEHSIANA.COM, Florida – Jumlah korban tewas akibat Badai Helene, badai kategori 4 yang melanda wilayah tenggara Amerika Serikat (AS), terus bertambah hingga mencapai 93 orang pada Minggu (29/9).
Badai ini pertama kali menerjang Florida pada Kamis (26/9) malam, menyebabkan kehancuran besar dari Teluk Meksiko hingga pesisir pantai Atlantik.
Pihak berwenang memperingatkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat, mengingat ratusan laporan orang hilang telah diajukan di berbagai komunitas yang dilanda banjir besar akibat badai tersebut.
Menurut laporan media AS, CNN, sebanyak 93 korban tewas tercatat tersebar di enam negara bagian yang terkena jalur kehancuran Badai Helene: Florida (11), Georgia (17), South Carolina (25), North Carolina (36), Virginia (2), dan Tennessee (2).
Di North Carolina, wilayah yang paling parah terdampak, laporan dari Buncombe County mencatat setidaknya 600 orang hilang, menurut pejabat setempat.
Banjir besar yang merendam jalan-jalan utama telah menghambat upaya penyelamatan untuk mengevakuasi warga yang terjebak di rumah mereka.
Craig Fugate, mantan administrator Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA), dalam wawancara dengan CNN menjelaskan bahwa terputusnya komunikasi dan kesulitan dalam menghubungi orang yang dicintai “tidak selalu berarti hal terburuk telah terjadi.”
Fugate meminta masyarakat untuk tetap berharap, karena tim penyelamat terus bekerja keras untuk menyatukan kembali keluarga-keluarga yang terpisah.
FEMA juga memprioritaskan pemulihan layanan telepon seluler di wilayah yang terdampak, dengan saluran darurat telah diaktifkan untuk semua jaringan telekomunikasi di kawasan bencana.
“Meskipun kami tahu ada korban jiwa, biasanya ada lebih banyak orang yang belum ditemukan atau hilang karena masalah komunikasi,” tambah Fugate.
Hingga saat ini, sekitar 2,2 juta penduduk di wilayah terdampak masih mengalami pemadaman listrik, sementara tim teknisi bekerja siang dan malam untuk memulihkan aliran listrik yang terputus akibat angin kencang Helene, yang tercatat mencapai kecepatan antara 72 kilometer per jam hingga 225 kilometer per jam.
Banjir besar juga telah menutup banyak jalan di beberapa negara bagian. Di North Carolina saja, sekitar 300 jalan terendam banjir, sementara 150 jalan ditutup di South Carolina, menurut Departemen Transportasi AS.
Penutupan jalan ini tidak hanya menghambat upaya penyelamatan tetapi juga mengganggu pengiriman pasokan air bersih dan bantuan medis bagi warga yang terjebak.
Pemerintah setempat terus berupaya mempercepat distribusi bantuan, sementara para tim penyelamat bekerja tanpa lelah untuk menyelamatkan mereka yang masih terjebak di lokasi-lokasi sulit dijangkau.
Dengan ancaman cuaca buruk yang masih mengintai, para pejabat mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari otoritas terkait demi keselamatan mereka. (*)
Editor: Darmawan
