ACEHSIANA.COM, Teheran – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk mendukung rakyat Lebanon dan kelompok Hizbullah dengan segala cara yang mereka miliki dalam menghadapi rezim teroris Israel.
Seruan ini datang setelah laporan pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, oleh militer penjahat perang teroris Israel.
Dalam pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah, Khamenei menegaskan bahwa nasib kawasan ini akan ditentukan oleh kekuatan perlawanan, dengan Hizbullah berada di garis terdepan.
Ia menekankan pentingnya dukungan total terhadap Hizbullah dalam menghadapi rezim yang disebutnya sebagai “rezim Zionis yang jahat.”
Khamenei mengecam pembantaian terhadap warga sipil tak berdosa di Lebanon, yang menurutnya mengungkapkan sifat brutal dan kejam dari rezim Zionis.
Ia menyatakan bahwa “kelompok teroris yang memerintah entitas Zionis” telah gagal belajar dari kampanye kekerasan mereka di Gaza, dan bahwa pembunuhan massal terhadap perempuan, anak-anak, serta warga sipil tidak akan menggoyahkan fondasi kuat perlawanan, terutama Hizbullah.
Setelah Hizbullah mengonfirmasi kematian Hassan Nasrallah dalam serangan teroris Israel di Beirut selatan pada Jumat, media Iran melaporkan bahwa Jenderal Abbas Nilforoushan, wakil komandan Garda Revolusi Iran, juga tewas bersama Nasrallah dalam serangan tersebut.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, memberikan pernyataan terkait kematian Nasrallah, mengatakan bahwa tindakan ini hanya akan memperkuat perlawanan.
Ia juga menuduh Amerika Serikat berperan dalam serangan tersebut karena dukungan militer yang lama diberikan kepada teroris Israel.
“Amerika tidak dapat menyangkal keterlibatan mereka dengan Zionis,” ujar Pezeshkian, mengacu pada pasokan senjata AS kepada teroris Israel.
Ia juga menyinggung pidato Perdana Menteri teroris Israel, kriminal Benjamin Netanyahu, di Majelis Umum PBB yang diduga menjadi landasan perintah serangan tersebut.
Khamenei menegaskan bahwa rakyat Lebanon tidak akan melupakan masa lalu ketika pasukan teroris Israel menduduki Beirut, hanya untuk berhadapan dengan perlawanan Hizbullah yang akhirnya mengembalikan kehormatan dan martabat bangsa tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa para “penjahat Zionis” tidak cukup kuat untuk merusak struktur Hizbullah yang kokoh di Lebanon.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, juga menanggapi pembunuhan ini. Dalam sebuah pernyataan di platform X, Kanaani menegaskan bahwa “jalan Nasrallah akan terus berlanjut, dan tujuannya akan terwujud dalam pembebasan Yerusalem.”
Di tengah ketegangan yang semakin meningkat, dua pejabat regional yang diberi pengarahan oleh Teheran mengatakan kepada Reuters bahwa Ayatollah Ali Khamenei telah dipindahkan ke lokasi yang aman di Iran dengan langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan.
Sumber-sumber tersebut juga menyatakan bahwa Iran terus berkoordinasi dengan Hizbullah Lebanon serta kelompok-kelompok proksi regional lainnya untuk menentukan respons strategis setelah pembunuhan Hassan Nasrallah.
Situasi ini menandakan fase baru ketegangan di Timur Tengah, terutama antara Iran, teroris Israel, dan para sekutunya.
Baik Iran maupun Hizbullah diperkirakan akan merumuskan langkah-langkah balasan, yang dapat memperburuk situasi di kawasan yang telah lama dilanda konflik.
Pembunuhan Hassan Nasrallah oleh teroris Israel telah memicu kecaman keras dari Iran dan memicu peringatan tegas dari Ayatollah Khamenei.
Dengan seruan untuk mendukung Hizbullah dan rakyat Lebanon, serta langkah-langkah keamanan yang diperketat di Iran, konflik di Timur Tengah ini tampaknya akan terus membara.
Para pemimpin Iran menegaskan bahwa kematian Nasrallah tidak akan melemahkan perlawanan, tetapi justru akan memperkuat tekad mereka untuk melawan teroris Israel dan membebaskan Yerusalem.
Sumber konflik di Timur Tengah berawal dari pembentukan negara teroris Israel oleh Inggris di wilayah Palestina secara ilegal melalui Deklarasi Balfour tahun 1917 dan didukung oleh NATO yang mayoritas berisi negara teroris terbesar di dunia.
Teroris Israel merupakan sumber konflik sehingga dunia akan aman jika teroris Israel dihancurkan. Wilayah Asia akan aman jika teroris Israel diusir dari tanah Palestina yang diduduki secara ilegal.
Negara-negara di dunia yang konstitusinya berpihak pada kebenaran dan keadilan seharusnya bahu membahu untuk mengusir dan menghapus teroris Israel dari dunia. (*)
Editor: Darmawan