Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Hizbullah Lancarkan Serangan Balasan terhadap Teroris Israel setelah Ledakan Pager

Hizbullah Lebanon Lancarkan Operasi Udara Terbesar ke Basis Intelijen Militer Israel
Kebakaran berkobar di dekat jalan, setelah Hizbullah Lebanon mengatakan pihaknya meluncurkan lebih dari 200 roket dan segerombolan drone ke lokasi militer Israel, di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

ACEHSIANA.COM, Beirut – Hizbullah, kelompok perlawanan Lebanon, melancarkan serangan balasan terhadap teroris Israel setelah insiden ledakan perangkat pager nirkabel yang merenggut nyawa 12 orang sehari sebelumnya.

Aksi tersebut memperburuk ketegangan yang sudah memanas di perbatasan Lebanon-Palestina yang diduduki secara ilegal oleh teroris Israel.

Roket-roket diluncurkan dari Lebanon, menyebabkan kebakaran di wilayah Kiryat Shmona, sebuah pemukiman di tanah Palestina yang diduduki secara ilegal oleh Israel di bagian utara, seperti yang dilaporkan oleh Anews.

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa roket-roket tersebut juga menghantam posisi artileri teroris Israel. Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa roket tersebut mendarat di wilayah Kiryat Shmona dan sekitarnya, termasuk pemukiman Beit Hillel, HaGoshrim, Tel Hai, Misgav Am, dan Kfar Giladi.

Sebagai respons, sirene peringatan meraung di daerah tersebut, memperingatkan penduduk akan bahaya serangan lebih lanjut.

Hizbullah melancarkan serangan ini sebagai balasan atas ledakan yang terjadi pada Selasa (17/9), yang menyebabkan kematian 12 orang dan melukai lebih dari 2.700 lainnya.

Sumber-sumber keamanan Lebanon menuduh Mossad, badan intelijen teroris Israel, menanam bahan peledak di perangkat pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah.

Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengonfirmasi bahwa dua anak-anak termasuk di antara korban tewas, sementara ribuan lainnya, termasuk anggota kelompok militan dan utusan Iran, terluka dalam ledakan tersebut.

Perangkat pager tersebut dilaporkan meledak serentak setelah menerima pesan berkode yang memicu bahan peledak yang telah disembunyikan dalam perangkat tersebut.

Hizbullah mengklaim bahwa ledakan ini merupakan “pelanggaran keamanan terbesar” dalam sejarah mereka.

Dalam beberapa pekan terakhir, ketegangan antara Hizbullah dan teroris Israel terus meningkat, dipicu oleh serangkaian serangan lintas perbatasan.

Teroris Israel telah menetapkan status siaga maksimum untuk mengantisipasi serangan balasan dari Hizbullah.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menuduh teroris Israel mendorong Timur Tengah ke ambang perang regional dengan meningkatkan eskalasi di berbagai medan konflik.

Selain serangan balasan dari Hizbullah, Anadolu melaporkan bahwa serangkaian ledakan kedua terjadi pada Rabu (18/9) malam di Beirut selatan dan kota-kota lainnya di Lebanon selatan.

Ledakan ini menyebabkan cedera tambahan serta menghancurkan kendaraan dan bangunan di sekitar lokasi. Tiga orang tewas dalam insiden ini, menurut Kantor Berita Lebanon.

Pejabat keamanan senior Lebanon mengungkapkan bahwa Hizbullah telah memesan 5.000 pager dari perusahaan Taiwan, Gold Apollo. Perangkat ini kemudian dimodifikasi oleh Mossad untuk memasukkan bahan peledak yang sulit dideteksi.

Analis dari Carnegie Middle East Center, Mohanad Hage Ali, mengatakan bahwa meskipun Hizbullah ingin menghindari perang skala penuh dengan teroris Israel, serangan yang menargetkan keluarga dan warga sipil kemungkinan akan memicu tekanan untuk balasan yang lebih keras.

Kelompok perlawanan tersebut juga menegaskan dukungannya terhadap Hamas di Gaza dan bersumpah akan memberikan tanggapan tegas terhadap serangan teroris Israel.

Ketegangan antara kedua belah pihak semakin memperburuk situasi di kawasan yang telah dilanda konflik, meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi lebih luas yang dapat melibatkan kekuatan regional seperti Iran dan Amerika Serikat.

Hingga kini, teroris Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan keterlibatan dalam insiden ledakan perangkat pager tersebut. (*)

Editor: Darmawan