ACEHSIANA.COM, London – Sebuah startup asal Inggris, Sunamp, memperkenalkan solusi inovatif untuk menyimpan energi panas matahari yang memanfaatkan sodium acetate trihydrate (SAT), bahan yang juga digunakan sebagai bumbu keripik kentang rasa garam-cuka.
Teknologi ini memungkinkan penyimpanan energi surya yang dapat digunakan pada malam hari, sehingga meningkatkan efisiensi pembangkit listrik tenaga surya.
Sunamp mengembangkan baterai termal berbahan dasar SAT yang dicampur dengan air dan crystal habit modifiers.
SAT sendiri merupakan bahan yang sudah lama dikenal sebagai penghangat tangan. Bahan ini dipanaskan hingga larut menjadi larutan supersaturasi yang mampu menyerap lebih banyak panas dari kondisi normal dan kemudian membentuk kristal.
Saat kristal ini dipicu, panas yang disimpan dilepaskan, membuat SAT cocok untuk aplikasi penyimpanan energi.
Namun, Sunamp membalik proses pemanfaatan SAT. Dengan teknologi ini, SAT dapat menyimpan panas yang kemudian bisa dilepaskan sesuai kebutuhan.
Meskipun demikian, panas yang tersimpan dalam SAT tidak bisa dipertahankan selamanya. Untuk mengatasi masalah tersebut, Sunamp menggunakan material akrilik sebagai crystal habit modifier untuk mengarahkan SAT ke konfigurasi kristal yang lebih stabil, sehingga memperpanjang kemampuannya dalam menyimpan panas.
“Ini adalah teknologi yang unik dan mengesankan. SAT, yang biasanya kehilangan kemampuannya seiring waktu, sekarang bisa bertahan lebih lama dan tetap efisien,” ujar Andrew Bissell, CEO Sunamp, dalam wawancaranya dengan TechCrunch.
Sunamp memberi nama material pengubah kristal tersebut sebagai Plentigrade. Material ini diklaim mampu bertahan hingga 40.000 siklus pemanasan, atau sekitar 50 tahun jika digunakan setiap hari.
Dengan kemampuan tersebut, teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pembangkit listrik tenaga surya, terutama dalam mengatasi masalah fluktuasi energi antara siang dan malam hari.
Baterai termal buatan Sunamp dapat menyimpan panas saat harga energi rendah, misalnya pada siang hari ketika sinar matahari kuat atau saat angin bertiup kencang.
Pada malam hari atau saat cuaca mendung, energi yang tersimpan dapat digunakan kembali, memberikan solusi hemat energi bagi para pengguna.
Produk pertama Sunamp adalah baterai kecil yang dirancang untuk pemanas air rumah tangga. Dengan menggunakan baterai ini, pengguna dapat memanfaatkan energi matahari atau angin yang tersimpan untuk memanaskan air kapan pun dibutuhkan, bahkan pada malam hari ketika sumber energi langsung tidak tersedia.
Sunamp saat ini sudah beroperasi di Inggris dan Italia, dan tengah berusaha memperluas jangkauannya ke negara-negara Eropa lainnya serta Amerika Serikat.
Perusahaan ini telah meraih pendapatan puluhan juta dolar AS dari teknologi penyimpanan energi inovatifnya.
Teknologi baterai termal Sunamp diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam transisi dunia menuju energi terbarukan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Dengan kemampuannya menyimpan energi panas dalam waktu yang lama dan digunakan pada saat dibutuhkan, Sunamp optimis bisa membantu meningkatkan efisiensi pembangkit listrik tenaga surya di seluruh dunia. (*)
Editor: Darmawan