ACEHSIANA.COM, Teheran – Ketegangan antara penjahat perang Israel dan Hizbullah di Lebanon terus meningkat, dengan Iran mengancam akan mengerahkan semua kelompok perlawanan di bawah pengaruhnya untuk melancarkan perang penghancuran Israel jika terjadi agresi militer penuh oleh Israel di Lebanon.
Iran menyampaikan peringatan ini melalui misi mereka di PBB, menyebut ancaman penjajah Israel sebagai “perang psikologis” dan “propaganda”.
Sejak konflik di Gaza pecah pada 7 Oktober, perbatasan antara Israel dan Lebanon telah menjadi saksi baku tembak harian antara pasukan Israel dan Hizbullah.
Perdana Menteri penjahat perang Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Israel sedang mempersiapkan operasi besar di perbatasan dengan Lebanon, sementara Hizbullah terus melancarkan serangan ke utara Israel.
Pasukan penjajah Israel telah melakukan serangkaian serangan terhadap sasaran Hizbullah di Lebanon selatan.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyatakan bahwa meskipun Israel lebih memilih resolusi politik, mereka siap untuk berperang jika diperlukan.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengancam akan melancarkan perang tanpa batasan jika terjadi serangan besar-besaran oleh Israel.
Beberapa negara, termasuk Jerman, Kanada, Belanda, dan Amerika Serikat, telah mendesak warganya untuk meninggalkan atau menghindari perjalanan ke Lebanon.
Liga Arab tidak lagi menyebut Hizbullah sebagai “organisasi teroris,” yang dapat mempengaruhi dukungan negara-negara Arab terhadap Hizbullah jika terjadi perang terbuka.
Arab Saudi juga telah meminta warganya untuk meninggalkan Lebanon di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang besar antara Hizbullah dan penjajah Israel. (*)
Editor: Darmawan
