Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Kuat Dugaan India Pasok Roket dan Bahan Peledak ke Penjajah Israel

Israel Bombardir Rafah, Pengungsi Palestina Terjebak di Gaza

ACEHSIANA.COM, Madrid – Di tengah malam yang tenang, kapal kargo Borkum berhenti di lepas pantai Spanyol, mengambang di perairan dekat Cartagena.

Namun, ketenangan itu terganggu oleh suara protes di darat, di mana pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina, menuntut pemeriksaan atas kapal yang diduga membawa senjata ke penjahat perang Israel.

Ketegangan meningkat ketika anggota Parlemen Eropa yang berhaluan kiri mengirim surat kepada Presiden Spanyol Pedro Sanchez, mendesak agar kapal tersebut dicegah berlabuh.

Mereka memperingatkan bahwa mengizinkan transit senjata ke penjajah Israel adalah tindakan yang tidak dapat diterima, mengingat negara tersebut sedang diselidiki atas tuduhan genosida terhadap rakyat Palestina.

Sebelum pemerintah Spanyol dapat bertindak, Borkum membatalkan rencana persinggahannya dan melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Koper di Slovenia.

Keputusan ini memicu pernyataan dari Inigo Errejon, juru bicara partai sayap kiri Sumar, yang menyatakan bahwa tindakan Borkum membenarkan kecurigaan mereka.

Namun, di balik debat tentang izin berlabuh, tersembunyi asal muasal muatan Borkum yang tak terduga. Dokumen yang dilihat oleh Al Jazeera mengungkapkan bahwa kapal tersebut membawa bahan peledak dari India menuju pelabuhan Ashdod di daerah pendudukan Israel. Rute yang diambil kapal, mengelilingi Afrika untuk menghindari Laut Merah, menambah kecurigaan akan muatannya.

Dokumentasi yang diperoleh oleh Jaringan Solidaritas Melawan Pendudukan Palestina (RESCOP) menunjukkan bahwa Borkum membawa 20 ton mesin roket, 12,5 ton roket dengan bahan peledak, 1.500 kg bahan peledak, dan 740 kg muatan serta propelan untuk meriam.

Sebuah paragraf kerahasiaan dalam dokumen tersebut melarang penyebutan nama IMI Systems atau Israel, menambah misteri atas keterlibatan perusahaan pertahanan yang dibeli oleh Elbit Systems pada tahun 2018.

Sementara itu, manajer komersial Borkum, MLB Manfred Lauterjung Befrachtung, menyangkal bahwa kapal tersebut membawa senjata atau kargo untuk pelaku genosida Israel.

Namun, kapal kargo kedua, Marianne Danica, juga ditolak masuk ke pelabuhan Cartagena pada tanggal 21 Mei, dengan laporan bahwa kapal tersebut membawa 27 ton bahan peledak dari Chennai, India, menuju Haifa, daerah pendudukan Israel.

Menteri Luar Negeri Jose Manuel Albares mengonfirmasi penolakan tersebut, menambahkan bukti bahwa suku cadang senjata dari India mungkin diam-diam dikirim ke penjajah Israel.

Analis menyoroti kurangnya transparansi dalam transfer ini, yang memungkinkan India menghindari perhatian internasional.

Zain Hussain dari SIPRI menekankan bahwa meskipun sulit untuk memverifikasi transfer, kolaborasi antara India dan penjahat perang Israel telah berlangsung selama bertahun-tahun, sehingga tidak menutup kemungkinan komponen buatan India digunakan oleh penjajah Israel dalam konflik di Gaza.

Insiden ini menyoroti dilema transparansi dan tanggung jawab dalam perdagangan senjata internasional, mempertanyakan peran India dalam konflik yang berkepanjangan dan dampaknya terhadap stabilitas regional. (*)

Editor: Darmawan