Acehsiana.com – Darussalam – Atsiri Research Center (ARC)-Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK) Bersama dengan Southeast Asian Ministers of Education Organization Tropical Biology (SEAMEO BIOTROP) melakukan inisiasi kerjasama penelitian dalam inovasi hulu-hilir nilam Aceh. Hal ini mengemuka dalam pertemuan kedua pusat riset terkemuka tersebut dalam pertemuan di Kantor ARC USK Darussalam Banda Aceh, Senin, 24/06/2024.
Tim Biotrop yang dipimpin oleh Direkturnya Zuhamsyah Imran sementara ARC dipimpin oleh Kepala ARC USK Syaifullah Muhammad. Kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan penanda tanganan perjanjian kerjasama penelitian untuk beberapa bidang terkait nilam.
Beberapa tema penelitian yang diseakati antara lain penelitian mengenai pola genetika pada tanaman nilam (genetic mapping), Genetic engineering tanaman nilam dengan teknologi mutation breeding melalui teknik radiasi sinar gamma untuk mendapatkan galur nilam tahan hama, penyakit, dan produktif. Selanjutnya Pencarian mother plant (induk utama) tanaman nilam; pengembangan pembibitan tanaman Nilam, Pemanfaatan limbah nilam untuk media jamur dan pupuk organic, Whole genom mapping untuk nilam, dan Pengembangan prototipe AEET di USK dengan fokus prototipe tanaman nilam.
Direktur Biotrop Zulhamsyah menyampaikan keinginannya untuk bisa segera implementasi kerjasama riset dari kedua belah pihak. Biotrop memiliki berbagai fasilitas penelitian yang maju di Bogor dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas kerjasama khususnya untuk penelitian nilam.
Zulhamsyah juga sangat mengapresiasi berbagai hal yang telah dilakukan ARC dalam pengembangan hulu-hilir nilam.
“Kita bisa saling dukung dalam pelaksanaan penelitian nilam khususnya bidang kepakaran yang dimiliki oleh Biotrop dan ARC” ungkap Zulham
“Biotrop memiliki SDM yang berpengalaman serta berbagai fasilitas terkait genetika tanaman, kultur jaringan, pestisida hayati dan lain-lain yang bisa bermanfaat dalam penyelesaian masalah budidaya nilam yang selama ini masih rentan dengan berbagai persoalan” urai Zulham lebih lanjut.
“Saya melihat ARC memiliki kemajuan yang pesat dalam inovasi hulu hilir nilam, jika kolaborasi dengan Biotrop bisa terwujud, saya yakin akan banyak sekali lompatan temuan riset yang bermanfaat bagi kemajuan industri nilam di Indonesia” tutup Zulham.
Sementara itu Kepala ARC USK, Syaifullah Muhammad juga menyampaikan hal senada, bahwa kolaborasi dua Lembaga riset ini akan berdampak sangat positif bagi kemajuan industri nilam khususnya di Aceh. Menurut Syaifullah yang juga Direktur Bisnis USK ini, reputasi Seameo Biotrop selama puluhan tahun tidak perlu diragukan lagi. Pengalaman panjang Biotrop sebagai Lembaga riset kelas internasional telah menghasilkan berbagai inovasi penelitian yang manfaatnya telah dirasakan oleh masyarakat Indonesia
“Kami senang sekali berkesempatan akan menjadi mitra penelitian dengan Seameo Biotrop. ARC akan mengirimkan peneliti terbaiknya di bidang nilam untuk bergabung dengan tim peneliti Biotrop” jelas Syaifullah.
“Riset-riset ARC selama 8 tahun terakhir selalu beroreantasi inovasi implementatif yang bisa langsung diterapkan di masyarakat dan dunia industri sehingga menyelesaikan masalah real yang dihadapi. Melalui kolaborasi ARC-Seameo Biotrop insya Allah dampaknya akan semakin besar” lanjut Syaifullah.
“Dalam waktu dekat perjanjian kerjasama dan kesepakatan rencana aksi akan segera ditanda tangani, sehingga triwulan akhir 2024 atau paling lambat awal 2025 berbagai kerjasama penelitian nilam dapat diwujudkan” pungkas Syaifullah.
ARC-PUIPT Nilam Aceh USK adalah pusat riset terbaik di USK yang kiprahnya sudah memiliki reputasi nasional dan internasional. ARC dengan SDM hamper 80 orang professor, doctor dan master lintas disiplin ilmu telah memberikan warna baru bagi inovasi industri nilam Aceh dan Indonesia masa depan. Teknologi yang dikembangkan oleh ARC telah memberikan nilai tambah melalui komesialisasi berbagai produk inovasi turunan nilam. ARC juga telah merintis jalan baru nilam Aceh dengan menciptakan rantai nilai baru dari industri nilam Aceh. Hal ini telah memungkinkan terciptanya ekosistem ‘blue ocean’ industri nilam yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.
Di sisi lain Seameo Biotrop adalah lembagai dengan reputasi internasional. Didirikan pada 6 Februari 1968. Lembaga ini berada di bawah koordinasi menteri-menteri Pendidikan se-Asia Tenggara dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar mampu mengatasi masalah-masalah biologi tropika di Kawasan Asia Tenggara. Seameo Biotrop focus pada 3 bidang program yaitu penelitian bidang biologi tropika, peningkatan kapasitas SDM dalam bidang biologi tropika dan penyebaran informasi dalam bidang biologi tropika.