ACEHSIANA.COM, Sigli – Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen, Abdul Hamid SPd MPd, memberikan kursi roda kepada anak disabilitas putus sekolah, Fais. Penyerahan kursi roda tersebut berlangsung di rumah Fais di Gampong Blang Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie, pada Minggu (9/6).
Kursi roda tersebut merupakan hasil dari kepedulian kolektif KCD Pendidikan Bireuen, Abdul Hamid bersama istrinya, Marlina, serta Kepala SMAN 1 Matangkuli, Khairuddin, dan Kepala SMKN 1 Julok, Faisal, yang tergerak hatinya untuk berdonasi setelah melihat postingan di media sosial tentang kebutuhan Fais akan kursi roda.
“Tanggapan dari netizen, khususnya Khairuddin dan Faisal, yang menawarkan sumbangan mereka, telah membuahkan hasil yang nyata berupa kursi roda,” ujar Hamid.
Dikatakan Hamid bahwa Fais yang tinggal bersama ayahnya, M Isa, hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
“Sejak kecil tidak pernah merasakan kasih sayang ibu yang telah meninggal dunia. Rumah mereka yang sederhana, dengan atap rumbia yang bocor dan dinding triplek yang terkelupas, menjadi saksi bisu atas perjuangan hidup mereka sehari-hari,” sebut Hamid.
Hamid menambahkan bahwa pendidikan Fais terhenti setelah satu tahun di SDLB. Penyebabnya adalah jarak yang jauh dan kesulitan transportasi.
“Ini ada kursi roda, semoga bermanfaat untuk Fais,” ujar Hamid dengan penuh empati.
Ayah Fais, M Isa, dengan mata berkaca-kaca mengungkapkan bahwa ia tidak mampu mengantar dan menemani Fais ke sekolah karena harus bekerja untuk mencari nafkah.
Geuchik Gampong Blang, Tgk Zubir dan Sekdes yang menyaksikan momen berharga ini, turut menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada Hamid dan donatur lainnya atas kebaikan hatinya.
Kisah ini bukan hanya tentang pemberian kursi roda, tetapi juga tentang semangat gotong royong dan kebersamaan yang masih terjaga di tengah masyarakat. Semoga kursi roda ini membuka jalan bagi Fais untuk meraih mimpi dan masa depan yang lebih cerah.
“Terimakasih pak,” kata Fais dengan bahasa Indonesia yang sederhana namun penuh arti, menunjukkan rasa syukur yang tak terhingga kepada semua yang telah membantunya.
Kebaikan memang tidak pernah berakhir sia-sia. Bagi Fais kursi roda ini adalah awal dari banyak kemungkinan yang akan datang. Semoga kisah ini menginspirasi lebih banyak lagi tindakan kepedulian di tengah masyarakat. (*)
Editor: Ami