ACEHSIANA.COM – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memasukkan Israel ke dalam “List of Shame” atau Daftar Hitam, sebagai negara yang membahayakan kehidupan anak-anak, khususnya menyusul serangan-serangan brutal yang dilakukan terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Serangan yang tak pandang bulu ini telah menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur sipil, termasuk perumahan, rumah sakit, tempat ibadah, dan sekolah, serta menyebabkan jumlah korban jiwa yang sangat tinggi di kalangan warga sipil, khususnya anak-anak.
Dilaporkan bahwa lebih dari 36.700 warga Gaza telah menjadi syahid, dengan 15.571 di antaranya adalah anak-anak, yang berarti anak-anak mencakup 42 persen dari total korban jiwa.
Dengan serangan yang telah berlangsung selama 246 hari, rerata kematian anak-anak di Gaza mencapai 63 per hari. Selain itu, banyak anak-anak yang selamat dari serangan tersebut kini menjadi yatim, dengan jumlah yang diperkirakan mencapai 25 ribu anak.
Para dokter di Gaza juga melaporkan bahwa sekitar 3.000 anak-anak Palestina telah kehilangan anggota tubuh mereka selama delapan bulan terakhir akibat serangan-serangan tersebut, dengan banyak di antaranya harus diamputasi tanpa obat bius karena kekurangan pasokan medis.
Situasi ini diperparah dengan pembatasan penjahat perang Israel terhadap masuknya bantuan ke Gaza, termasuk air bersih dan obat-obatan, yang telah menyebabkan kelaparan dan kekurangan gizi yang parah di kalangan anak-anak.
UNICEF mencatat bahwa sekitar 90 persen anak-anak di Gaza menghadapi ancaman serius terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan mereka.
Laporan terbaru dari UNICEF mengungkapkan bahwa serangan pelaku genosida Israel telah menyebabkan runtuhnya sistem pangan dan kesehatan di Gaza, menambah derita warga yang sudah terkepung dan bergantung pada bantuan dari luar untuk kehidupan mereka.
Situasi ini menunjukkan betapa berbahayanya kondisi di Gaza, terutama bagi anak-anak yang menjadi korban konflik yang berkepanjangan ini. (*)