ACEHSIANA.COM, Jakarta– Kementerian Agama Republik Indonesia mengumumkan akan kembali menyelenggarakan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tahun ini dengan sistem dan format yang telah diperbarui.
KSM 2024 dijadwalkan akan dimulai pada bulan Juni untuk tingkat Kabupaten/Kota, dan puncaknya akan berlangsung di Ternate, Maluku Utara pada bulan September.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Sidik Sisdiyanto, menyatakan bahwa Petunjuk Teknis (Juknis) pelaksanaan KSM akan segera dirilis, memperkenalkan Merit System sebagai sistem penilaian baru dalam kompetisi ini.
“Dengan sistem ini, ada kemungkinan beberapa provinsi akan mendapatkan kuota peserta yang lebih banyak,” ujar Sidik Sisdiyanto pada hari Jumat (17/5).
Perubahan sistem KSM ini merupakan langkah strategis menuju visi ‘Madrasah Maju Bermutu dan Mendunia’.
Sidik menekankan pentingnya dukungan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi untuk mendorong partisipasi aktif semua madrasah dalam kompetisi ini, yang terbuka bagi siswa madrasah baik secara individu maupun tim, termasuk lintas madrasah.
“KSM bukan sekadar kompetisi, tetapi juga merupakan platform untuk mengembangkan bakat dan prestasi siswa madrasah dalam sistem yang terstruktur, massif, dan terukur,” tegas Sidik, menambahkan bahwa tujuan utama adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah.
Sidik juga mengungkapkan bahwa Juknis KSM disusun dengan melibatkan berbagai pihak dan mempertimbangkan rekomendasi serta evaluasi dari pelaksanaan tahun sebelumnya.
Hal ini mencakup perluasan akses pendidikan madrasah, pemerataan, dan integrasi pendidikan agama dalam materi kompetisi.
Kasubdit Kesiswaan Madrasah, Imam Bukhori, mengajak para Kepala Bidang Madrasah di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi untuk mensosialisasikan Juknis yang akan dirilis secara masif dan komprehensif.
“Kami berharap semua pihak, termasuk guru pembimbing di madrasah, memahami sistem dan Juknis baru ini. Mari kita sukseskan KSM 2024, sebuah perhelatan besar yang ditunggu-tunggu oleh para siswa madrasah,” seru Imam Bukhori.
Dengan inisiatif ini, Kementerian Agama berharap dapat mendorong kolaborasi antar madrasah dan memastikan tidak ada madrasah yang berkembang sendirian, melainkan bersama-sama mencapai kemajuan dan kualitas pendidikan yang lebih tinggi. (*)
Editor: Darmawan