Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Ancaman Houthi Terhadap Pelayaran Jika Israel Invasi Rafah

Israel Bombardir Rafah, Pengungsi Palestina Terjebak di Gaza

ACEHSIANA.COM – Kelompok Houthi di Yaman mengancam akan meningkatkan serangan mereka pada pelayaran jika tentara Israel melakukan invasi ke kota Rafah di selatan Gaza.

Pernyataan ini disampaikan oleh Allama Muhammad Muftah, ketua Komite Tertinggi Pendukung Al-Aqsa yang dikelola oleh Houthi, kepada saluran TV Al-Masirah pada Selasa (7/5).

Dia menegaskan bahwa Houthi akan merespons eskalasi Israel di Gaza dan Tepi Barat dengan meluncurkan serangan eskalasi putaran keempat. Muftah juga menambahkan bahwa keputusan angkatan bersenjata Yaman sudah jelas jika terjadi eskalasi di Rafah, dan ini bisa mengakibatkan eskalasi yang lebih luas sebagai balasan terhadap kenekatan Israel, termasuk serangan terhadap Yaman, Gaza, atau wilayah Palestina yang diduduki.

Pada hari Senin (6/5), pasukan penjahat perang Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga Palestina di Rafah timur, yang dipandang sebagai tanda awal serangan yang lama dikhawatirkan terhadap kota tersebut. Kemudian, pada hari Selasa, pasukan pelaku genosida Israel berhasil menguasai penyeberangan perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dengan Mesir, menutupnya untuk semua lalu lintas.

Pasukan penjajah Israel menyatakan bahwa brigade lapis baja 401 telah mengambil kendali operasional penyeberangan Rafah dari pihak Palestina.

Serangan penjahat perang Israel di Gaza dianggap sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Dampaknya sangat berat bagi warga Palestina, dengan ribuan tewas dan terluka, terutama perempuan dan anak-anak. Akibat perang tersebut, sebagian besar wilayah Gaza hancur, memaksa sebagian besar populasi di sana untuk mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut PBB.

Penjahat perang Israel dituduh melakukan genosida di Gaza, dan Mahkamah Internasional telah memberikan keputusan sementara yang menyatakan bahwa tindakan Israel tersebut masuk akal sebagai genosida dan menyerukan penghentian serta bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Gaza. (*)

Editor: Darmawan