ACEHSIANA.COM, Doha – Harapan tinggi yang dibawa oleh Timnas Indonesia U-23 untuk melaju ke final Piala Asia U-23 2024 harus kandas di tangan Uzbekistan U-23. Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Abdullah Bin Khalifa, Doha, pada Senin malam, Garuda Muda menyerah dengan skor 0-2.
Pertandingan yang penuh gengsi ini diwarnai oleh beberapa keputusan kontroversial dari pengadil lapangan, termasuk kartu merah yang diberikan kepada kapten Rizky Ridho.
Meski demikian, hasil ini tidak serta-merta memupuskan asa Indonesia U-23 untuk lolos ke Olimpiade Paris tahun ini. Kesempatan masih terbuka lebar jika mereka berhasil meraih kemenangan dalam pertandingan perebutan peringkat ketiga melawan Irak atau Jepang.
Pada menit-menit awal, Timnas U-23 berusaha menekan lawan, namun Uzbekistan U-23 dengan cepat mengambil alih kendali permainan. Serangan demi serangan dilancarkan, dan meskipun beberapa peluang emas tercipta, kedua tim gagal memanfaatkannya.
Kontroversi terjadi pada menit ke-27 ketika Witan Sulaeman dijegal di dalam kotak penalti. Wasit Shen Yinhao sempat meninjau VAR, namun memutuskan bahwa Witan melakukan diving, sebuah keputusan yang mengecewakan pendukung Garuda Muda.
Memasuki babak kedua, Uzbekistan U-23 meningkatkan intensitas serangan mereka. Pada menit ke-68, Khusain Norchaev berhasil menjebol gawang Ernando Ari Sutaryadi, memberikan keunggulan bagi Uzbekistan. Situasi semakin sulit bagi Indonesia U-23 ketika Rizky Ridho menerima kartu merah, meninggalkan tim dengan sepuluh pemain.
Meskipun tertinggal dua gol dan bermain dengan satu pemain kurang, Timnas U-23 terus berjuang hingga peluit akhir berbunyi. Namun, usaha mereka tidak mampu mengubah hasil akhir pertandingan.
Kini, mata para pemain dan pendukung Timnas U-23 tertuju pada pertandingan perebutan tempat ketiga, yang akan menjadi penentu bagi mereka untuk mengamankan tiket ke Olimpiade Paris. Semangat dan harapan masih menyala untuk Garuda Muda. (*)
Editor: Darmawan
