ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Sebuah momentum bersejarah tercipta di dunia pendidikan Aceh Besar ketika 46 Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan IX mengikuti acara panen karya pada Minggu (28/4).
Acara ini menjadi simbol penutup dari perjalanan pendidikan mereka selama sembilan bulan yang penuh dedikasi dan inovasi.
Di antara para pendidik berbakat ini, tiga orang yang bertugas di SMA Negeri 1 Ingin Jaya mendapat sorotan khusus. Mereka adalah Suyanti, guru mata pelajaran Ekonomi; Eka Tarwiyah, guru Biologi; dan Cut Raisyah Apriliani, guru Seni Budaya.
Keberhasilan mereka tidak hanya membawa kebanggaan bagi sekolah, tetapi juga menandai SMA Negeri 1 Ingin Jaya sebagai institusi dengan kontribusi CGP terbanyak untuk angkatan ini.
Acara panen karya yang berlangsung di aula Cabang Dinas Pendidikan Aceh Besar dan Banda Aceh ini dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, dengan penabuhan genderang rapai yang merupakan salah satu warisan budaya Aceh.
Iswanto menegaskan bahwa program pendidikan guru penggerak yang diinisiasi oleh pemerintah ini diharapkan dapat mencetak pemimpin pembelajaran yang mampu memberikan pendidikan berkualitas dan berpihak pada murid.
Pada stand panen karya CGP angkatan IX, pengunjung dapat menyaksikan berbagai media pembelajaran inovatif, produk unggulan Program Pengembangan Profesi Berkelanjutan (P5), dan portofolio yang telah disusun oleh para CGP.
Kreativitas dan inovasi yang ditampilkan di sini diharapkan dapat menginspirasi dan membawa perubahan positif dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Panen karya ini bukan hanya sekadar pameran, melainkan juga sebuah pernyataan bahwa pendidikan di Aceh Besar siap untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan tantangan zaman. Para CGP angkatan XI ini telah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan inovasi, pendidikan yang berkualitas adalah sesuatu yang dapat dicapai.
Selamat kepada para Calon Guru Penggerak angkatan IX. Semoga ke depannya, mereka dapat menjadi pemimpin pembelajaran yang akan membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan di Aceh Besar dan Indonesia pada umumnya. (*)
Editor: Darmawan