Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Qatar Tegaskan Komitmen pada Mediasi di Gaza, Kepemimpinan Hamas Tetap di Doha

Qatar Menegaskan Komitmen pada Mediasi di Gaza, Kepemimpinan Hamas Tetap di Doha
Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari

ACEHSIANA.COM, Doha – Pemerintah Qatar melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Majed al-Ansari, pada Selasa (23/4), menegaskan bahwa kepemimpinan politik Hamas akan tetap berada di Doha selama kehadiran mereka memberikan kontribusi positif terhadap upaya mediasi yang bertujuan untuk mengakhiri konflik di Gaza.

Sejak tahun 2012, Qatar telah menjadi tuan rumah bagi kepemimpinan politik Hamas dengan persetujuan Amerika Serikat dan telah aktif terlibat dalam pembicaraan rahasia yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza serta negosiasi pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Namun, dengan kegagalan para mediator, termasuk AS dan Mesir, dalam menghentikan pertempuran selama bulan Ramadhan, Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, menyatakan bahwa negara tersebut sedang menilai kembali perannya dalam mediasi. Pengumuman ini memicu spekulasi tentang kemungkinan permintaan kepada Hamas untuk meninggalkan Qatar.

Al-Ansari menegaskan bahwa keputusan mengenai kehadiran Hamas di Doha tidak akan dibuat sampai penilaian ulang selesai dilakukan. Ia juga menyoroti frustrasi Qatar terhadap serangan politik yang dilancarkan oleh pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang telah mengkritik upaya mediasi Qatar.

Qatar sebelumnya berhasil menjadi perantara dalam satu-satunya jeda dalam konflik Gaza, yaitu gencatan senjata selama seminggu pada bulan November, yang menghasilkan pembebasan sejumlah sandera Israel dan asing.

Konflik tersebut memuncak ketika Hamas melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel, yang menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel, mengakibatkan sekitar 1.170 kematian, sebagian besar warga sipil. Sebagai tanggapan, militer Israel melancarkan serangan balasan yang menewaskan 34.183 orang di Gaza, mayoritas wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.

Selama serangan pada 7 Oktober terhadap Israel, militan Palestina menyandera sekitar 250 sandera Israel dan asing, namun puluhan dibebaskan selama gencatan senjata di bulan November. Israel memperkirakan bahwa 129 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 yang diyakini telah tewas.

Dengan pernyataan ini, Qatar menunjukkan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam mencari solusi damai di Gaza, sambil menunggu hasil dari penilaian ulang peran mediasinya. (*)

Editor: Darmawan