ACEHSIANA.COM, Lhoksukon – SMA Negeri 1 Matangkuli telah menyelesaikan kegiatan Dinul Islam selama bulan Ramadan 1445 H, yang berlangsung pada 18 – 30 Maret 2024. Sekolah ini mengadakan dua acara sekaligus, yaitu pelatihan karakter siswa yang bekerja sama dengan Forum HMI Wati (Forhati) Lhokseumawe – Aceh Utara dan Komunitas Belajar Gemar SMA Negeri 1 Matangkuli.
Workshop dengan tema “Perlindungan dari Perundungan di Sekolah” dipimpin oleh Lailan Fajri Saidina Msos, Direktur Tanda Seru Consulting. Para siswa berpartisipasi dengan antusias, terlibat dalam diskusi tentang interaksi sosial Generasi Z dan urgensi untuk terlibat dalam cyberbullying.
Kepala SMAN 1 Matangkuli, Khairuddin SPd MPd, menekankan pentingnya literasi dalam mengatasi masalah perundungan.
“Generasi stawberi retan terhadap isu sosial dan cenderung untuk terlibat dalam perundungan di media sosial, yang mengarah pada kekerasan di kalangan remaja,” ujar Khairuddin.
Acara tersebut ditutup dengan penyerahan bantuan kepada 85 siswa yang kurang mampu dan yatim piatu serta pengakuan bagi mereka yang aktif terlibat dalam kegiatan Dinul Islam sekolah. Bantuan dan pengakuan tersebut menandai puncak dari kegiatan keagamaan yang dilaksanakan selama Ramadan 1445 H.
Junaida SPd, koordinator kegiatan Dinul Islam di SMA Negeri 1 Matangkuli, mengungkapkan bahwa dana untuk bantuan dan pengakuan berasal dari guru dan staf yang empati.
“Bantuan ini termasuk paket Ramadan dengan barang-barang kebutuhan pokok untuk siswa yang membutuhkan dan paket sarung untuk mereka yang aktif dalam kegiatan Ramadan,” ucap Junaida.
Acara yang diadakan di SMA Negeri 1 Matangkuli pada Sabtu (30/3), juga dihadiri oleh pengawas pembina, Safullah Yusuf MPd.
Dalam sambutannya, Saifullah menyampaikan apresiasi kepada kepala sekolah, guru, dan staf atas nilai edukatif mereka dalam menyelenggarakan webinar tentang perundungan dan empati yang ditunjukkan oleh komunitas sekolah. (*)
Editor: Darmawan
