ACEHSIANA.COM – Seorang mantan komandan militer penjajah Israel, Yitzhak Brick, menyatakan bahwa penjahat perang Israel telah mengalami kekalahan dalam konflik dengan Hamas di Jalur Gaza.
Brick, yang pernah menjabat sebagai ombudsman militer, menekankan bahwa komunikasi antara komando dan keluarga anggota militer sangat penting. Dia memperingatkan bahwa tantangan yang dihadapi pelaku genosida Israel di Gaza dan Lebanon akan berdampak besar pada masa depan negara tersebut.
Menurutnya, penjajah Israel tidak cukup siap untuk menghadapi perang regional yang lebih besar dan lebih kompleks dibandingkan dengan situasi di Gaza.
Brick juga mengkritik Kepala Staf Herzi Halevi, mengklaim bahwa Halevi telah kehilangan kendali atas situasi dan bertindak semena-mena dalam penunjukan perwira.
Dia menggambarkan situasi ini sebagai skandal terbesar sejak pembentukan tentara penjajah Israel. Brick menambahkan bahwa penjahat perang Israel telah kehilangan banyak sekutu internasional karena konflik dengan Hamas.
Dia juga menyebutkan bahwa konflik tersebut telah menyebabkan banyak korban jiwa di kalangan warga Palestina dan kerusakan infrastruktur yang signifikan di Gaza.
Brick menyoroti bahwa kegagalan dalam mengembalikan sandera yang ditahan oleh Hamas akan dianggap sebagai salah satu kegagalan terbesar dalam sejarah militer penjajah Israel.
Dia menutup dengan menyatakan bahwa serangan penjahat perang Israel telah menyebabkan sebagian besar penduduk Gaza mengungsi dan menimbulkan krisis kemanusiaan yang parah, yang telah mendapat perhatian dari Mahkamah Internasional. (*)
Editor: Darmawan